Sabtu, 18 Juli 2009

Kumpulan Soal

  1. LATIHAN
    TES UJIAN AKHIR NASIONAL
    1. Perhatikan kerangka karangan berikut ini!
    I. Pengertian Koperasi
    II. Koperasi Siswa
    III. …………
    IV. Penutup
    Bagian III kerangka karangan tersebut dapat dilengkapi dengan….
    a. jumlah koperasi siswa c. keuntungan koperasi sekolah
    b. fungsi koperasi konsumsi d. peranan koperasi siswa
    2. Bagian Pembuka Karangan Ilmiah
    I. Kulit luar
    II. Halaman judul
    III. Halaman pengesahan
    IV. …
    V. …
    Isian yang tepat untuk melengkapi kerangka karangan tersebut adalah….
    a. Daftar isi, Kata Pengantar c. Daftar Isi, lampiran
    b. Kata Pengantar, Daftar isi d. Lampiran, Kata Pengantar
    3. Akibat hujan dan angin ribut, pohon di depan rumahku….
    Kata yang tepat untuk melengkapi kalimat di atas adalah….
    a. roboh b. jatuh c. tumbang d. runtuh
    4. Kalimat yang mengandung makna konotasi positif adalah….
    a. Penjahat itu telah mampus ditembak oleh polisi. c. Istrinya yang belia telah mengandung.
    b. Bini Mang Udin telah melahirkan. d. Ibu Tinah sedang bunting tujuh bulan.
    5. Anak itu berangkat besar ketika ayahnya pergi ke Jepang.
    Kata yang bermakna konotasi dalam kalimat di atas adalah….
    a. Anak b. Berangkat c. Ayah d. pergi

    6. Kalimat yang di dalamnya mengandung kata bermakna konotasi adalah….
    a. Bunga melati tumbuh subur di halaman rumahku. c . Bunga tiruan banyak dijual di swalayan
    b. Tolong, simpankan bunga itu di tempat yang aman. d. Bunga desa itu sudah menjadi karyawan bank.
    Gedung pencakar langit itu berdiri di kawasan metropolitan. Di daerah ini pemerintah melarang penduduk mendirikan rumah mewah maupun wisma indah sebagai tempat tinggal. Hal itu telah diatur sesuai dengan rencana tata kota.Namun demikian masih ada masyarakat yang nekat mendirikan gubuk-gubuk di belakang kemegahan gedung itu.
    a. Gedung b. Rumah c. Wisma d. gubuk
    Kalimat yang menggunakan kata berkonotasi negatif adalah….
    a. Sebagai seorang istri harus pandai menyenangkan suami.
    b. Biaya pemakaman para korban bencana alam ditanggung pemerintah setempat.
    c. Para wanita tuna susila bekerja akibat tuntutan kebutuhan ekonomi.
    d. Selama meringkuk di penjara, Roy berubah menjadi pendiam.
    7. Pengambilan darah dilakukan pada donor darah yang telah memenuhi persyaratan. Hal tersebut dilakukan dengan menggunakan alat-alat sekali pakai yang steril dengan sistem tertutup.Makna denotasi kata steril pada paragraf di atas adalah….a. Bersih dari kotoran c. Bebas dari kumanb. Bebas dari penyakit d. Bebas dari hama.
    Koperasi memberikan kredit kepada anggotanya yang membutuhkan, terutama untuk kegiatan produksi.
    Makna kata “produksi” pada kalimat di atas adalah….
    a. Mengeluarkan barang c. Pembuatan barang
    b. Menyalurkan barang d. Pemasaran barang.
    Walaupun dia seorang…pabrik dan istrinya seorang…, dia bercita-cita ingin menyekolahkan anaknya setinggi mungkin.
    Kata-kata berkonotasi negatif untuk melengkapi kalimat di atas adalah….
    a. Karyawan – pembantu c. Buruh – pembantu
    b. Pegawai – babu d. Buruh - babu
    Hutan lindung berfungsi sebagai penampung air di musim hujan dan turut menentukan suhu udara di daerah sekitarnya.Namun masih ada segerombolan orang yang suka menebang demi keuntungan pribadi.
    Di antara kata-kata dalam paragraf di atas yang bermakna konotasi negatif adalah….
    a. Hutan lindung c. Segerombolan orang
    b. Turut menentukan d. Suka menebang
    Kalimat di bawah ini yang menggunakan kata bermakna konotasi adalah….
    a. Harga kambing hitam itu sangat mahal.
    b. Dalam peristiwa itu, dia dijadikan kambing hitam.
    c. Kambing hitam kesayangannya akan dijual ayahnya.
    d. Dalam upacara adat itu dikorbankan seekor kambing hitam.
    Kalimat yang berkonotasi baik adalah….
    a. Tiga pahlawan reformasi telah gugur lima tahun yang lalu.
    b. Bapak Budi, ketua RT Kampung Sukatani sakit keras tiga bulan yang lalu.
    c. Maman, sopir tetangga sebelah, mati tertabrak mobil tiga hari yang lalu.
    b. Perampok itu mampus sewaktu menjarah barang-barang di toko.
    Karena seringnyamenolong warga yang kesusahan, mantan lurah itu tetap dihormati oleh masyarakat.
    Kata berkonotasi dalam kalimat di atas adalah….
    a. Warga b. Mantan c. Lurah d. masyarakat.
    Kalimat yang menggunakan konotasi positif adalah….
    a. Banyak gelandangan tidur di bawah jembatan.
    b. Para tunawisma dipersilakan kembali ke daerah asalnya.
    c. Andi memberi pengemis itu uang dan makanan.
    d. Dari tadi Fitri memandangi orang gila di halaman rumahnya.
    15. Gubuk-gubuk di pinggiran rel kereta api diobrak-abrik oleh petugas keamanan daerah.
    Kata-kata dalam kalimat tersebut terdapat kata yang berkonotasi rendah adalah….
    a. Gubuk b. Pinggiran c. Obrak-abrik d. petugas
    16. (1) Malang tak boleh ditolak, mujur tak boleh diraih. (2) Gempa bumi acapkali merenggut banyak korban jiwa, tetapi kejadian itu sulit dideteksi. (3) Buktinya, di negara super modern seperti Jepang pun sampai saat ini selalu terjadi gempa. (4) Badan meteorologi dan geofisika terus melakukan berbagai upaya.
    Kalimat berita negatif pada paragraf di atas terdapat pada nomor….
    a. (1) b. (2) c. (3) d. (4)
    17. (1) Dalam perjalanan pulang, kedua peristiwa itu tidak hilang dari ingatanku.
    (2) Alangkah bijaksananya,seandainya si kaya itu makan secukupnya saja tidak berlebihan.
    (3) Rupanya ia terlalu banyak mendewakan perutnya.
    (4) Ia tidak sadar telah mengurangi hidupnya dengan kelahapannya itu.
    Kalimat berita negatif terdapat pada kalimat….
    a. 1 , 2 , dan 3 c. 1 , 3 , dan 4
    b. 1 , 2 , dan 4 d. 2 , 3 , dan 4
    18. Siswa kelas I SMP mendapat tugas membaca salah satu roman di perpustakaan dan melaporkan hasilnya kepada guru Bahasa Indonesia. Ketika sedang membaca tiba-tiba ada siswa masuk dan berbicara dengan keras sehingga ruang perpustakaanmenjadi gaduh.
    Kalimat larangan yang sesuai dengan ilustrasi di atas adalah….
    a. Anda masuk ke sini mau apa? c. Bisakah Anda diam di ruangan ini ?
    b. Anda tidak boleh ribut di ruangan ini! d. Maaf ruangan ini hanya untuk belajar !
    19. Ima : ”Er, apakah kamu melihat lomba cerdas cermat di televisi kemarin ?”Era : ”Oh, tidak !”
    Ima : ”Salah satu pesertanya sekolah kita” Era : ”Kalau begitu, sekolah kita pasti keluar sebagai juaranya, ya ?”
    Ima : “….”Kalimat berita negatif yang tepat untuk melengkapi dialog di atas adalah….
    a. Salah, sekolah kita hanya juara ketiga. c. Sekolah kita kalah bersaing dengan sekolah lain.
    b. Sekolah kita tidak menjadi juara. d. Benar, sekolah kita menjadi juara.
    20. Ketika guru masuk ke dalam kelas, ada seorang siswa yang sedang mengunyah permen karet.Guru tersebut menghendaki agar muridnya tidak mengunyah permen karet di dalam kelas.
    Kalimat larangan yang paling sesuai dengan ilustrasi di atas adalah….
    a. Sebaiknya, jangan mengunyah permen karet di dalam kelas!
    b. Bapak menghendaki kalian tidak makan.
    c. Dilarang makan permen di dalam kelas !
    d. Di dalam kelas tidak boleh mengunyah !

    21. Ibu : ”Coba ambilkan obat itu…,Nak! Ibu tak kuat rasanya”Anak : ”Ini Bu, tenanglah. Ibu mesti istirahat. Ibu :”Sudah lama rasanya Ibu terbaring begini, Nak ! Merepotkan, padahal kau harus ujian. Heh…kalau ayahmu masih ada…”Anak : ”Sudahlah Bu…….”
    Kalimat larangan yang tepat diucapkan anak untuk melengkapi percakapan di atas adalah….a. Jangan ibu susah, Bu ? c. Jangan disusahkan lagi !b. Jangan memikirkan ayah lagi! d. Jangan memikirkan yang aneh- aneh !
    22. Yang bukan merupakan kalimat berita negatif adalah…
    a. Anak-anak sedang bermain di halaman. b. Saya tidak mengerjakan pekerjaan rumah
    b. Orang itu bukan pejabat. c. Mereka tidak pergi keluar kota.
    23. (1) Ibu melarang kakak membuang sampah ke sungai.
    (2) Pak Karim menasihati Burhan agar jangan berkelahi lagi.
    (3) Kalian tidak boleh mengotori buku Bahasa Indonesia!
    (4) Guru Bahasa Indonesia melarang siswa mengotori buku Bahasa Indonesia.
    (5) Jangan membuang sampah sembarangan!
    Kalimat larangan terdapat pada kalimat ….
    a. (1) dan (2) b. (2) dan (4) c. (1) dan (3) d. (3) dan (5)
    24. Kalimat yang menyatakan penyangkalan adalah….
    a. Bukan dia yang sedang kami cari. c. Setiap hari Alam pergi ke sekolah
    b. Rumah kami dekat pinggir jalan. d. Saya sanggup mengerjakan tugas tersebut sekarang.
    25. Hasan tidak pergi ke Bandung…pergi ke Cianjur.
    Kata-kata yang tepat untuk melengkapi kalimat penyangkalan di atas adalah….
    a. sedangkan b. namun c. melainkan d. bukan
    26. Kalimat larangan yang santun adalah….
    a. Jangan merokok, berbahaya ! c. Sebaiknya kamu tidak membawa makanan ke dalam kelas!
    b. Tidak boleh jajan sembarangan! d. Dilarang bekerja sama ketika kalian sedang ulangan!
    27. (4) - (1) - (2) - (3)Penggunaan imbuhan asing yang salah terdapat pada kalimat …
    a. Ismail Marzuki komponis terkenal.
    b. Ikan banyak mengandung protein hewaniah.
    c. Allah akan menilai setiap manusia dari segi amaliahnya.
    d. Janganlah kita selalu mengutamakan kepentingan duniawi.
    28. Awalnya saya nggak tertarik dengan kegiatan ini. Karena temen deket yang ngajak, saya tidak dapat menolaknya. Meskipun keluar duit, saya tidak nyesel. Ternyata , kegiatan ini berkesan banget.
    jumlah kata tak baku dalam paragraf tersebut adalah …
    a. 4 b. 5 c. 6 d. 7
    29. Rani membeli obat ke …. Tidak lupa ia meminta … sebagai tanda pembayaran. Ia tidak mau membeli obat sembarangan, khawatir … jelek.
    Kata-kata baku yang sesuai untuk melengkapi paragraf tersebut adalah ….
    a. apotik, kwitansi, kwalitas c. apotek, kwitansi, kwualitas
    b. apotek, kuitansi, kualitas d. apotik, kuitansi, kualitas
    30. Pada era gelobalisasi, kita dituntut mempunyai kreatifitas yang tinggi dan tidak gagap tehnologi modren.
    Perbaikan penulisan kata bercetak miring tersebut adalah …
    a. globalisasi b. globalisasi c. globalisasi d. globalisasi
    reatifitas kreativitas tehnologi teknologi
    teknologi teknologi modern moderen
    modern modern kreativitas kreativitas
    31. Minggu yang lalu saya pergi ke Bogor sama teman. Tujuannya nengok nenek yang sedang sakit. Kami naik taxi agar cepat sampai. Betapa senang hati nenek dengan kedatangan kami.
    Kata tidak baku dalam paragraf tersebut adalah ….
    a. pergi, tujuan, cepat c. teman, nengok, sampai
    b. sama, nengok, taxi d. teman, nengok, sampai
    32. Contoh kata ulang semu adalah….
    a. buku-buku c. pontang-panting
    b. kupu-kupu d. baris-berbaris
    33. Buah-buahan yang dibeli Inul di Pasar Baru masih tampak segar.
    Buah-buahan dalam kalimat tersebut tergolong kata ulang….
    a. berubah bunyi b. sebagian c. murni d. berimbuhan
    34. Kata ulang yang menyatakan makna saling adalah….
    a. Salah satu ciri khas bangsa Indonesia dalam bermasyarakat adalah tolong- menolong.
    b. Anak itu melempar-lempar mainannya.
    c. Paman tidur-tiduran di atas sofa.
    d. Berbulan-bulan kakaknya tidak pulang dari perantauan.
    35. Pengulangan kata yang menyatakan paling terdapat pada kalimat….
    a. Pemusik-pemusik di era Indonesia baru ini banyak bermunculan.
    b. Mereka selalu berupaya untuk menciptakan lagu dengan sebaik-baiknya.
    c. Penyanyi-penyanyi muda dan ceria selalu tampil dengan gaya yang berbeda.
    d. Mereka kenal-mengenal sebelum mulai pertandingan.
    36. 1) Di Taman Buah Mekarsari pohon-pohonan ditata dalam pola daun lamtorogung sebagai simbol tanaman serbaguna.
    2) Para petugas taman buah itu bekerja dengan segiat-giatnya agar dapat memperoleh hasil yang maksimal.
    3) Taman-taman di taman buah ini dijadikan objek wisata baru bagi turis mancanegara atau domestik.
    4) Para pengelola taman buah ini berusaha sekuat-kuatnya agar produk buah lokal menjadi tuan rumah di
    negeri sendiri.
    Makna pengulangan kata yang menyatakan banyak dan bermacam-macam terdapat pada kalimat nomor….
    a. 1 dan 2 b. 1 dan 3 c. 2 dan 3 d. 2 dan 4
    37. Adik saya mempunyai mobil-mobilan antik yang tidak dimiliki oleh teman sebayanya.
    Makna kata yang tercetak miring tersebut adalah….
    a. paling b. berulang c. banyak d. menyerupai
    38. Warna bajunya kebiru-biruan serasi dengan kerudungnya. Makna kata kebiru-biruan dalam kalimat tersebut adalah….
    a. Sangat b. Amat c. Agak d. banyak
    39. Eva berperilaku kebarat-baratan sehingga tidak disenangi oleh teman-temannya.
    Makna kata ulang yang sama dengan kalimat tersebut adalah….
    a. Buku-buku itu telah kusimpan dalam rak. c. Sikap gadis itu masih kekanak-kanakan.
    b. Halaman rumahku ditanami dengan pohon buah-buahan. d . Wati tampak kurus karena sakit-sakitan.
    40. Sampai kini masyarakat hanya tahu bahwa pohon-pohon di hutan ditebang dan diambil kayunya.
    Arti kata ulang pada kalimat tersebut adalah….
    a. seluruh pohon b. sebagian pohon c. banyak pohon d. sedikit pohon
    41. Batu-batu cadas merintih kesakitan karena ditikam belatinya.
    Kalimat yang menggunakan bentuk pengulangan sama dengan kalimat tersebut adalah….
    a. Mentari pagi menyinari dedaunan. c. Pagar di lahan pemukiman itu rapi-rapi.
    b. Buku-buku itu berserakan di lantai kamarnya. d. Orang itu duduk-duduk saja di teras.
    42. Kalau kakimu sakit, kamu boleh berjalan pelan-pelan.
    Kata ulang dalam kalimat tersebut yang semakna dengan kata ulang dalam kalimat tersebut adalah….
    a. Ia belajar sambil makan-makan. c. Bawalah buku itu satu-satu ketempatnya.
    b. Angkatlah gelas itu tingi-tinggi. d. Murid-murid belajar dengan tekun.
    43. Batu-batuan yang telah dibersihkan oleh para perajin dibentuk kemudian digosok-gosok sampai terlihat mengkilap.
    Makna pengulangan kata yang tercetak miring pada kalimat tersebut adalah….
    a. banyak, melakukan pekerjaan c. bermacam-macam, berkali-kalI
    b. menyerupai, saling d. kumpulan, saling
    44. Kata ulang dalam kalimat berikut yang bermakna “saling” adalah….
    a. Begitu mereka bertemu, langsung mereka bersalam-salaman.
    b. Para siswa dididik bersopan santun.
    c. Angkutan umum banyak mengambil trayek Merak Serang pulang-pergi.
    d. Ia pekerjaannya hanya mondar-mandir.
    45. Di sana mereka melihat-lihat pemandangan yang masih alami. Makna kata ulang pada kalimat tersebut adalah….
    a. menyatakan banyak
    b. menyatakan berkali-kali
    c. menyatakan tiruan
    d. menyatakan tidak dengan sungguh-sungguh.
    46. Kata ulang yang bermakna menyatakan paling terdapat pada kalimat….
    a. Mereka berusaha belajar sebaik-baiknya. c. Dia mendengarkan musik sambil tidur- tiduran.
    b. Ia hanya membaca buku-buku LKS. d. Pemain-pemain sepak bola itu berkumpul di rumahnya.
    47. (1) Dari dahulu hubungan kedua orang itu seperti air dengan minyak.
    (2) Saya adalah tumpuan harapan keluarga saya.
    (3) Memberi nasihat kepadanya seperti menyurat di atas air saja.
    (4) Mengapa pula kamu mau bergaul dengan orang yang berkepala batu itu sepanjang hari.
    Kalimat yang menggunakan majas perumpamaan terdapat pada nomor ….
    a. (1), (2) b. (1), (3) c. (2), (3) d. (3), (4)
    48. (1) Angin pagi mengelus tubuhku dengan mesranya.
    (2) Surat Adinda benar-benar mengobati hati Kakanda.
    (3) Kapten kesebelasan itu mendapat kartu merah.
    (4) Gadis cantik jelita itu merupakan kembang desa kami.
    Kalimat yang menggunakan majas metafora terdapat pada nomor ….
    a. (1), (2) b. (1), (3) c. (2), (3) d. (3), (4)
    49. Kalimat bermajas personifikasi yang tepat adalah …
    a. Seruling merdu di kejauhan. c.. Mentari menyapaku di pagi hari.
    b. Aku sampai-sampai tak makan memikirkanmu. d. Apalah artinya aku yang hina ini.
    50. (1) Jika diumpamakan permata, pesona Pantai Nusa Penida bak mutiara yang memantulkan cahaya putih kekuning-kuningan. (2) Namun, jika diibaratkan gadis, pesonanya laksana sosok perawan kencur. (3) Kiasan tersebut sepintas memang kedengarannya berlebihan. (4) Namun, itulah sesungguhnya kata yang paling tepat untuk menggambarkan pesona alam Pantai Nusa Penida.
    Kalimat yang bermajas asosiasi dalam paragraf tersebut ditandai nomor…
    b. (1), (2) b. (1), (3) c. (2), (3) d. (3), (4)
    51. Ibu pertiwi menyambut gembira dengan ditandatanganinya kesepakatan damai itu.
    Kalimat yang menggunakan majas sejenis dengan kalimat tersebut adalah…
    a. Jangan mudah percaya terhadap omongannya karena dia seperti air di daun talas.
    b. Sawah dan ladang menanti tangan-tangan kuat para petani.
    c. Sebagai pelajar hendaknya sering berkunjung ke perpustakaan karena merupakan gudang ilmu.
    d. Sudah beberapa kali Ita menjadi bintang kelas.
    52. Kalimat yang bermajas alegori adalah …
    a. Bapak harapkan kamu waspada dalam menempuh roda kehidupan ini. Banyak gelombang yang harus kau arungi dan tebing yang harus kau daki.
    b. O, angin sampaikanlah rasa rinduku kepadanya.
    c. Heran saya terhadapmu. Tidak punya pendirian yang tetap seperti air di atas daun talas.
    d. Selamat saya ucapkan kepadamu karena kamu terpilih anak emas Ibu Fat.
    53. Lisa berhasil menjadi Juara I Lomba Membaca Berita se-Kabupaten Seluma.
    Ucapan selamat yang tepat untuk Lisa adalah …
    a. Selamat mengikuti Lomba Membaca Berita, semoga menang!
    b. Selamat atas keberhasilanmu, semoga tetap sukses!
    c. Selamat menikmati menjadi Juara I, ya Lis!
    d. Selamat mengikuti kejuaran semoga kamu menang.
    54. Pada akhir tahun pelajaran di sekolah-sekolah biasanya diumumkan para siswa yang berprestasi. Ternyata di sekolah kami, Mery teman sekelasku mendapat juara satu bahkan menjadi juara umum. Kepada para juara diberi hadiah oleh kepala sekolah. Selesai acara pemberian hadiah, teman-teman menyerbu Mery untuk memberikan ucapan selamat.
    Ucapan selamat yang tepat untuk Mery adalah …
    a. Selamat ya, Mer atas keberhasilanmu. c. Mer, selamat sekali lagi atas keberhasilanmu.
    b. Selamat ya karena kamu dapat juara. d. Selamat ya Mer, sampai jumpa.
    55. Tim Marawis sekolahmu berhasil menjadi juara pertama lomba marawis tingkat Provinsi Medan. Sebagai salah satu siswa tentu kamu akan memberikan ucapan selamat.
    Kalimat ucapan selamat yang tepat berdasarkan ilustrasi tersebut adalah …
    a. Selamat ya, karena sekolah kita ikut dalam lomba marawis di Medan.
    b. Selamat atas prestasi sekolah kita. Semoga sekolah kita terus maju.
    c. Selamat atas kemenangan tim sekolah kita sebagai juara pertama dalam lomba marawis.
    d. Selamat mudah-mudahan sekolah kita selalu menjadi juara.
    56. Ade : Kapan kembali, Yu?
    Bayu : Kemarin pagi.
    Ade : Sukses?
    Bayu : Berkat doamu, juara II gaya bebas.
    Ade : …
    Ucapan selamat yang tepat untuk melengkapi dialog tersebut adalah …
    a. Selamat ya, itu baru Bayu namanya. c. Selamat kembali ke tanah air dan semoga berhasil.
    b. Selamat bergembira dalam meraih prestasi. d. Selamat atas prestasimu dan semoga sukses selalu.
    57. Pertandingan berakhir dengan kemenangan tipis 15-14 untuk tim SMP Persada yang tidak diunggulkan. Tim SMP Pertiwi sebagai juara bertahan harus menelan pil pahit kali ini. Kekompakan musti dijaga selalu. Tim SMP Persada pada akhirnya memang layak mendapat acungan jempol.
    Ucapan selamat yang tepat berdasarkan ilustrasi tersebut adalah …
    a. Anda layak jadi juara. c. Selamat Anda menjadi juara baru.
    b. Anda memang bermain bagus. d. tamat, tetapi Anda baru kali ini juara kan?
    58. Rudi : Mel, aku dengar dari maya bahwa cerpenmu dibuat di Gadis.
    Melly : Ya, alhamdulillah. Semua juga atas bantuan teman-teman.
    Rudi : …
    Melly : Terima kasih.
    Kalimat yang tepat untuk melengkapi dialog tersebut adalah …
    a. Kalau begitu, jangan lupa traktir aku, ya! c. Ajari aku membuat cerpen, dong!
    b. Wah, keren juga kamu, Mel! d. Selamat ya, semoga prestasimu terus berkembang.
    59. Pada bulan Januari 2006 Kakak Aji diwisuda sebagai sarjana sastra dari Universitas Negeri Jakarta. Sebagai adik, tentu saja Aji turut berbahagia dengan memberikan ucapan selamat. Kalimat yang tepat diucapkan Aji adalah …
    a. Selamat atas diwisudanya menjadi sarjana sastra. c. .Selamat, semoga Kakak menjadi sarjana sastra.
    b. Selamat, Kakak telah berhasil menjadi sarjana sastra. d. Selamat, mudah-mudahan Kakak senang menerimanya.
    60. Dalam rangka peringatan Bulan Bahasa Tahun 2006, MGMP Bahasa Indonesia Provinsi DKI Jakarta menyelenggarakan berbagai cabang lomba keterampilan berbahasa dan bersastra Indonesia. Dalam kegiatan tersebut, MGMP Bahasa Indonesia Jakarta Pusat keluar sebagai juara umum.
    Kalimat ucapan selamat yang tepat sesuai ilustrasi tersebut adalah …
    a. Selamat dan sukses atas keberhasilan MGMP Bahasa Indonesia Jakarta Pusat menjadi juara umum.
    b. Selamat, sekali lagi selamat karena Jakarta Pusat mampu mengalahkan lawan-lawannya.
    c. Ini baru MGMP Bahasa Indonesia. Siapa dulu ketuanya?
    d. Luar biasa. MGMP Bahasa Indonesia Kodya Jakarta Pusat mampu mengalahkan kotamadya lainnya.
    61. Keterangan cara terdapat pada kalimat …
    a. Guru menerangkan soal itu dengan tegas.
    b. Dengan guru, Pardi meneliti daun pepaya.
    c. Dengan sepeda Mardiah pergi ke sekolah.
    d. Niami menulis artikel dengan komputer.
    62. Kalimat berikut ini yang manggunakan keterangan kesalingan adalah ….
    a. Mereka bertukar pikiran dengan teman kelompoknya.
    b. Mereka bersalaman secara baik baik setelah menyadari kesalahannya.
    c. Ketua rombongan itu sedang tukar - menukar vandel dengan senyum.
    d. Kedua kelompok itu menyalahkan satu sama lain.
    63. Kraton Yogyakarta merupakan tempat kediaman Gubernur DIY (1). Kraton tersebut terletak di pusat kota (2). Secara filosofis letak bangunan satu garis lurus dengan tugu Yogyakarta (3). Bangunan ini menjadi pusat kebudayaan dan tradisi Jawa (4).
    Kalimat yang menyatakan cara terdapat pada nomor….
    a. (1) b. (2) c. (3) d. (4)
    64. Kalimat yang menyatakan keterangan alat adalah….
    a. Sopir itu mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi.
    b. Dalam waktu sepuluh menit mereka tampak saling mendahului.
    c. Jarak yang tidak begitu jauh dapat kami tempuh dengan sepeda.
    d. Dengan adik, kami rekreasi ke Danau Toba.
    65. Dengan sikapnya itu, harga diri mereka betul-betul murah. Fungsi keterangan dalam kalimat tersebut dinyatakan oleh….
    a. dengan sikapnya c. harga diri
    b. sikapnya itu d. betul-betul murah
    66. Di Jalan Dr. Cipto sering terjadi kemacetan lalu lintas. Hal ini disebabkan para sopir kendaraan umum menurunkan dan menaikkan para penumpang dengan seenaknya. Selain itu, di daerah ini tidak ada halte. Rambu-rambu lalu lintas juga belum banyak terpasang.
    Keterangan cara dinyatakan dalam kalimat….
    a. Pertama b. Kedua c. Ketiga d. Keempat
    67. Kalimat yang menggunakan keterangan kesertaan adalah….
    a. Dengan sigap, polisi itu menangkap penjahat. c .Dengan paman, kami pulang ke kampung halaman.
    b. Kakak memotong kue dengan pisau. d.Kedua anak itu saling membenci.
    68. Kalimat yang menyatakan cara adalah….
    a. Memotong kayu lebih cepat dilakukan dengan gergaji listrik.
    b. Dengan pipet, minyak wangi itu dipindahkan ke botol lain.
    c. Kami berangkat ke pesta dengan ayah.
    d. Dengan mengangsur setiap bulan, Bu Siska membayar hutangnya.
    69. Kalimat yang menyatakan keterangan alat terdapat pada….
    a. Anas belajar dengan sungguh-sungguh.
    b. Karta berenang dengan teman-temannya.
    c. Ayah menggali lubang dengan cangkul.
    d. Tanpa teman, adik berangkat ke sekolah.
    70. Pada akhir tahun pelajaran di sekolah-sekolah biasanya diumumkan para siswa yang berprestasi. Ternyata di sekolah kami, Mery teman sekelasku mendapat juara satu bahkan menjadi juara umum. Kepada para juara diberi hadiah oleh kepala sekolah. Selesai acara pemberian hadiah, teman-teman menyerbu Mery untuk memberikan ucapan selamat.
    Ucapan selamat yang tepat untuk Mery adalah …
    a. Selamat ya, Mer atas keberhasilanmu. c. Mer, selamat sekali lagi atas keberhasilanmu.
    b. Selamat ya karena kamu dapat juara. d. Selamat ya Mer, sampai jumpa.
    71. Tim Marawis sekolahmu berhasil menjadi juara pertama lomba marawis tingkat Provinsi Medan. Sebagai salah satu siswa tentu kamu akan memberikan ucapan selamat.
    Kalimat ucapan selamat yang tepat berdasarkan ilustrasi tersebut adalah …
    a. Selamat ya, karena sekolah kita ikut dalam lomba marawis di Medan.
    b. Selamat atas prestasi sekolah kita. Semoga sekolah kita terus maju.
    c. Selamat atas kemenangan tim sekolah kita sebagai juara pertama dalam lomba marawis.
    d. Selamat mudah-mudahan sekolah kita selalu menjadi juara.

kata-kata mutiara

KUMPULAN KATA - KATA BIJAK KEHIDUPAN DAN CINTA

Cinta tidak pernah meminta, ia sentiasa memberi, cinta membawa penderitaan, tetapi tidak pernah berdendam, tak pernah membalas dendam. Di mana ada cinta di situ ada kehidupan; manakala kebencian membawa kepada kemusnahan.~ Mahatma Ghandi

Tuhan memberi kita dua kaki untuk berjalan, dua tangan untuk memegang, dua telinga untuk mendengar dan dua mata untuk melihat. Tetapi mengapa Tuhan hanya menganugerahkan sekeping hati pada kita? Karena Tuhan telah memberikan sekeping lagi hati pada seseorang untuk kita mencarinya. Itulah namanya Cinta.

Ada 2 titis air mata mengalir di sebuah sungai. Satu titis air mata tu menyapa air mata yg satu lagi,” Saya air mata seorang gadis yang mencintai seorang lelaki tetapi telah kehilangannya. Siapa kamu pula?”. Jawab titis air mata kedua tu,” Saya air mata seorang lelaki yang menyesal membiarkan seorang gadis yang mencintai saya berlalu begitu sahaja.”

Cinta sejati adalah ketika dia mencintai orang lain, dan kamu masih mampu tersenyum, sambil berkata: aku turut bahagia untukmu.

Jika kita mencintai seseorang, kita akan sentiasa mendoakannya walaupun dia tidak berada disisi kita.

Jangan sesekali mengucapkan selamat tinggal jika kamu masih mau mencoba. Jangan sesekali menyerah jika kamu masih merasa sanggup. Jangan sesekali mengatakan kamu tidak mencintainya lagi jika kamu masih tidak dapat melupakannya.

Perasaan cinta itu dimulai dari mata, sedangkan rasa suka dimulai dari telinga. Jadi jika kamu mahu berhenti menyukai seseorang, cukup dengan menutup telinga. Tapi apabila kamu Coba menutup matamu dari orang yang kamu cintai, cinta itu berubah menjadi titisan air mata dan terus tinggal dihatimu dalam jarak waktu yang cukup lama.

Cinta datang kepada orang yang masih mempunyai harapan walaupun mereka telah dikecewakan. Kepada mereka yang masih percaya, walaupun mereka telah dikhianati. Kepada mereka yang masih ingin mencintai, walaupun mereka telah disakiti sebelumnya dan kepada mereka yang mempunyai keberanian dan keyakinan untuk membangunkan kembali kepercayaan.

Jangan simpan kata-kata cinta pada orang yang tersayang sehingga dia meninggal dunia , lantaran akhirnya kamu terpaksa catatkan kata-kata cinta itu pada pusaranya . Sebaliknya ucapkan kata-kata cinta yang tersimpan dibenakmu itu sekarang selagi ada hayatnya.

Mungkin Tuhan menginginkan kita bertemu dan bercinta dengan orang yang salah sebelum bertemu dengan orang yang tepat, kita harus mengerti bagaimana berterima kasih atas kurniaan itu.

Cinta bukan mengajar kita lemah, tetapi membangkitkan kekuatan. Cinta bukan mengajar kita menghinakan diri, tetapi menghembuskan kegagahan. Cinta bukan melemahkan semangat, tetapi membangkitkan semangat -Hamka

Cinta dapat mengubah pahit menjadi manis, debu beralih emas, keruh menjadi bening, sakit menjadi sembuh, penjara menjadi telaga, derita menjadi nikmat, dan kemarahan menjadi rahmat.

Sungguh menyakitkan mencintai seseorang yang tidak mencintaimu, tetapi lebih menyakitkan adalah mencintai seseorang dan kamu tidak pernah memiliki keberanian untuk menyatakan cintamu kepadanya.

Hal yang menyedihkan dalam hidup adalah ketika kamu bertemu seseorang yang sangat berarti bagimu. Hanya untuk menemukan bahawa pada akhirnya menjadi tidak bererti dan kamu harus membiarkannya pergi.

Kamu tahu bahwa kamu sangat merindukan seseorang, ketika kamu memikirkannya hatimu hancur berkeping.Dan hanya dengan mendengar kata “Hai” darinya, dapat menyatukan kembali kepingan hati tersebut.

Tuhan ciptakan 100 bahagian kasih sayang. 99 disimpan disisinya dan hanya 1 bahagian diturunkan ke dunia. Dengan kasih sayang yang satu bahagian itulah, makhluk saling berkasih sayang sehingga kuda mengangkat kakinya kerana takut anaknya terpijak.

Kadangkala kamu tidak menghargai orang yang mencintai kamu sepenuh hati, sehinggalah kamu kehilangannya. Pada saat itu, tiada guna sesalan karena perginya tanpa berpatah lagi.

Jangan mencintai seseorang seperti bunga, kerana bunga mati kala musim berganti. Cintailah mereka seperti sungai, kerana sungai mengalir selamanya.

Cinta mampu melunakkan besi, menghancurkan batu, membangkitkan yang mati dan meniupkan kehidupan padanya serta membuat budak menjadi pemimpin. Inilah dasyatnya cinta !

Permulaan cinta adalah membiarkan orang yang kamu cintai menjadi dirinya sendiri, dan tidak merubahnya menjadi gambaran yang kamu inginkan. Jika tidak, kamu hanya mencintai pantulan diri sendiri yang kamu temukan di dalam dirinya.

Cinta itu adalah perasaan yang mesti ada pada tiap-tiap diri manusia, ia laksana setitis embun yang turun dari langit,bersih dan suci. Cuma tanahnyalah yang berlain-lainan menerimanya. Jika ia jatuh ke tanah yang tandus,tumbuhlah oleh kerana embun itu kedurjanaan, kedustaan, penipu, langkah serong dan lain-lain perkara yang tercela. Tetapi jika ia jatuh kepada tanah yang subur,di sana akan tumbuh kesuciaan hati, keikhlasan, setia budi pekerti yang tinggi dan lain-lain perangai yang terpuji.~ Hamka

Kata-kata cinta yang lahir hanya sekadar di bibir dan bukannya di hati mampu melumatkan seluruh jiwa raga, manakala kata-kata cinta yang lahir dari hati yang ikhlas mampu untuk mengubati segala luka di hati orang yang mendengarnya.

Kamu tidak pernah tahu bila kamu akan jatuh cinta. namun apabila sampai saatnya itu, raihlah dengan kedua tanganmu,dan jangan biarkan dia pergi dengan sejuta rasa tanda tanya dihatinya

Cinta bukanlah kata murah dan lumrah dituturkan dari mulut ke mulut tetapi cinta adalah anugerah Tuhan yang indah dan suci jika manusia dapat menilai kesuciannya.

Bukan laut namanya jika airnya tidak berombak. Bukan cinta namanya jika perasaan tidak pernah terluka. Bukan kekasih namanya jika hatinya tidak pernah merindu dan cemburu.

Bercinta memang mudah. Untuk dicintai juga memang mudah. Tapi untuk dicintai oleh orang yang kita cintai itulah yang sukar diperoleh.

Satu-satunya cara agar kita memperolehi kasih sayang, ialah jangan menuntut agar kita dicintai, tetapi mulailah memberi kasih sayang kepada orang lain tanpa mengharapkan balasan. (Dale Carnagie)

Kata – kata Mutiara (English dan Bahasa Indonesia) :

Smile is the shortest distance between two people.Senyum adalah jarak yang terdekat antara dua manusia .
Real power does not hit hard , but straight to the point.Kekuatan yang sesungguhnya tidak memukul dengan keras , tetapi tepat sasaran
You have to endure caterpillars if you want to see butterflies. (Antoine De Saint)
Anda harus tahan terhadap ulat jika ingin dapat melihat kupu-kupu. (Antoine De Saint)
Only the man who is in the truth is a free man.Hanya orang yang berada dalam kebenaranlah orang yang bebas.
Every dark light is followed by a light morning.Malam yang gelap selalu diikuti pagi yang tenang.
Laughing is healthy, especially if you laugh about yourself.
Tertawa itu sehat, lebih-lebih jika mentertawakan diri sendiri.
The danger of small mistakes is that those mistakes are not always small.Bahayanya kesalahan-kesalahan kecil adalah bahwa kesalahan-kesalahan itu tidak selalu kecil.Kesalahan kecil bisa mengakibatkan kesalahan yang lebih besar. Bersamaan dengan kesalahan itu, persoalannya bisa menjadi besar pula. Maka kesalahan kecil pun harus segera dibetulkan.
To be silent is the biggest art in a conversation.Sikap diam adalah seni yang terhebat dalam suatu pembicaraan.
The worst in the business world is the situation of no decision. (Napoleon).Yang terparah dalam dunia usaha adalah keadaan tidak ada keputusan. (Napoleon).
Dig a well before you become thirsty.
Galilah sumur sebelum Anda merasa haus.
Good manners consist of small sacrifices.
Sopan – santun yang baik yang terdiri dari pengorbanan –pengorbanan kecil.
IDEAS ARE ONLY SEEDS, TO PICK THE CROPS NEEDS PERSPIRATION.
GAGASAN-GAGASAN HANYALAH BIBIT, MENUAI HASILNYA MEMBUTUHKAN KERINGAT.
LAZINESS MAKES A MAN SO SLOW THAT POV ERTY SOON OVERTAKE HIM.
KEMALASAN MEMBUAT SESEORANG BEGITU LAMBAN SEHINGGA KEMISKINAN SEGERA MENYUSUL.
THOSE WHO ARE ABLE TO CONTROL THEIR RAGE CAN CONQUER THEIR MOST SERIOUS ENEMY.
SIAPA YANG DAPAT MENAHAN MARAHNYA MAMPU MENGALAHKAN MUSUHNYA YANG PALING BERBAHAYA.
KNOWLEDGE AND SKILLS ARE TOOLS, THE WORKMAN IS CHARACTER.
PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN ADALAH ALAT, YANG MENENTUKAN SUKSES ADALAH TABIAT.
A HEALTHY MAN HAS A HUNDRED WISHES, A SICK MAN HAS ONLY ONE.
ORANG YANG SEHAT MEMPUNYAI SERATUS KEINGINAN, ORANG YANG SAKIT HANYA PUNYA SATU KEINGINAN
A MEDICAL DOCTOR MAKES ONE HEALTHY,
THE NATURE CREATES THE HEALTH. (Aristoteles)SEORANG DOKTER MENYEMBUHKAN, DAN ALAM YANG MENCIPTAKAN KESEHATAN. (Aristoteles)
T
HE MAN WHO SAYS HE NEVER HAS TIME IS THE LAZIEST MAN.(Lichtenberg)ORANG YANG MENGATAKAN TIDAK PUNYA WAKTU ADALAH ORANG YANG PEMALAS.(Lichterberg)
POLITENESS IS THE OIL WHICH REDUCES THE FRICTION AGAINST EACH OTHER. (Demokritus).SOPAN-SANTU ADALAH IBARAT MINYAK YANG MENGURANGI GESEKAN SATU DENGAN YANG LAIN. (Demokritus).
A DROP OF INK CAN MOVE A MILLION PEOPLE TO THINK.SETETES TINTA BISA MENGGERAKAN SEJUTA MANUSIA UNTUK BERFIKIR.
WE CAN TAKE FROM OUR LIFE UP TO WHAT WE PUT TO IT.APA YANG BISA KITA DAPAT DARI KEHIDUPAN KITA TERGANTUNG DARI APA YANG KITA MASUKKAN KE SITU.
REAL POWER DOES NOT HIT HARD, BUT STRAIGHT TO THE POINT.KEKUATAN YANG SESUNGGUHNYA TIDAK MEMUKUL DENGAN KERAS, TETAPI TEPAT SASARAN
IF YOU LEAVE EVERYTHING TO YOUR GOOD LUCK, THEN YOU MAKE YOUR LIFE A LOTTERY.JIKA ANDA MENGANTUNGKAN DIRI PADA KEBERUNTUNGAN SAJA, ANDA MEMBUAT HIDUP ANDA SEPERTI LOTERE.
REAL POWER DOES NOT HIT HARD, BUT STRAIGHT TO THE POINT.KEKUATAN YANG SESUNGGUHNYA TIDAK MEMUKUL DENGAN KERAS, TETAPI TEPAT SASARAN.
BEING CAREFUL IN JUDGING AN OPINION IS A SIGN OF WISDOM.KEHATI-HATIAN DALAM MENILAI PENDAPAT ORANG ADALAH CIRI KEMATANGAN JIWA.
YOU RECOGNIZE BIRDS FROM THEIR SINGGING, YOU DO PEOPLE FROM THEIR TALKS.BURUNG DIKENAL DARI NYANYIANNYA, MANUSIA DARI KATA-KATANYA.
ONE OUNCE OF PREVENT IS EQUAL TO ONE POUND OF MEDICINE.SATU ONS PENCEGAHAN SAMA NILAINYA DENGAN SATU PON OBAT.
Komentar
»
Tak seorang pun sempurna.Mereka yang mau belajar dari kesalahan adalah bijak.Menyedihkan melihat orang berkeras bahwa mereka benar meskipun terbukti salahBila kita mengisi hati kita dengan penyesalan untuk masa lalu dan kekhawatiran untuk masa depan,kita tak memiliki hari ini untuk kita syukuri.
Pikiran yang terbuka dan mulut yang tertutup, merupakan suatu kombinasi kebahagiaan.Semakin banyak Anda berbicara tentang diri sendiri,semakin banyak pula kemungkinan untuk Anda berbohong.
Jika Anda tidak bisa menjadi orang pandai, jadilah orang yang baik.
Iri hati yang ditunjukan kepada seseorang akan melukai diri sendiri.Anda cuma bisa hidup sekali saja di dunia ini,tetapi jika anda hidup dengan benar,sekali saja sudah cukup.
Kenangan indah masa lalu hanya untuk dikenang, bukan untuk diingat-ingat.Rasa takut bukanlah untuk dinikmati,tetapi untuk dihadapi.Orang bijaksana selalu melengkapi kehidupannya dengan banyak persahabatan.
Buka mata kita lebar-lebar sebelum menikah,dan biarkan mata kita setengah terpejam sesudahnyaPersahabatan sejati layaknya kesehatan, nilainya baru kita sadari setelah kita kehilangannya
Bertemanlah dengan orang yang suka membela kebenaran.Dialah hiasan dikala kita senang dan perisai diwaktu kita susahNamun kita tidak akan pernah memiliki seorang teman,jika kita mengharapkan seseorang tanpa kesalahan.Karena semua manusia itu baik kalau kita bisa melihat kebaikannyadan menyenangkan kalau kita bisa melihat keunikannyatapi semua manusia itu akan buruk dan membosankankalau kita tidak bisa melihat keduanya.
Semulia-mulia manusia ialah siapa yang mempunyai adab,merendahkan diri ketika berkedudukan tinggi,memaafkan ketika berdaya membalas dan bersikap adil ketika kuat.
Sesungguhnya sebagian perkataan itu adayang lebih keras dari batu,lebih tajam dari tusukan jarum,lebihpahit daripada jadam dan lebih panas daripada bara.Sesungguhnya hati adalah ladang,maka tanamkanlah ia dengan perkataan yang baikkarena jika tidak tumbuh semuanya (perkataan yang tidak baik)niscaya tumbuh sebagiannya
Tidak ada simpanan yang lebih bergunadaripada ilmu.Tidak ada sesuatu yang lebih beruntung daripada adab.Tidak ada kawan yang lebih bagus daripada akal.Tidak ada benda ghaib yang lebih dekat daripada maut.
Saat bertemu teman yang dapat dipercaya, rukunlah bersamanya.Karena seumur hidup manusia, teman sejati (sahabat) tak mudah ditemukan.
Saat bertemu penolongmu,Ingat untuk berterima kasih padanya.Karena ialah yang membantu mengubah hidupmu
Saat bertemu orang yang pernah kau cintai,Tersenyumlah dengan wajar .Karena ia lah orang yang membuatmu lebih mengerti tentang cinta
Saat bertemu orang yang pernah kau benci,Sapalah dengan tersenyum.Karena ia membuatmu semakin teguh / kuat.
Saat bertemu orang yang pernah mengkhianatimu, Baik-baiklah berbincanglah dengannya.Karena jika bukan karena dia, hari ini engkau tak memahami dunia ini.
Saat bertemu orang yang tergesa-gesa meninggalkanmu,Berterima-kasihlah bahwa ia pernah ada dalam hidupmu.Karena ia adalah bagian dari nostalgiamu
Saat bertemu orang yang pernah salah-paham padamu,Gunakan saat tersebut untuk menjelaskannaya.Karena engkau mungkin hanya punya satu kesempatan itu saja untuk menjelaskan
Dan Saat engkau bertemu seseorang yang saat ini menemanimu seumur hidup (suami / istri) kita,Berterima-kasihlah sepenuhnya bahwa ia mencintaimu.Karena saat ini kalian mendapatkan kebahagiaan dan cinta sejati yang kau cari.
Bila Cinta Berbicara
Suatu ketika, seorang wanita kelihatan amat sedih. Wajahnya kusut masai. Air mukanya letih menahan tangis. Rupanya, dia baru saja kehilangan anak tercintanya untuk selama- lamanya.
Atas nasihat orang di desa, ia menemui seorang tua bijak di pinggir hutan. Mereka berkata, siapa tahu orang bijak itu dapat membantu menyelesaikan masalahnya. Kerana merasa amat cinta kepada anaknya yang telah mati itu, ia amat berharap agar dapat bertemu dengan orang bijak itu. Ditempuhlah perjalanan yang jauh dengan cepatnya.
Sesampainya disana, dia bertanya, “Guru, apakah Anda memiliki ramuan ajaib untuk mengembalikan anakku?”
Sang Guru tidak berusaha untuk berbalah atau menghalau wanita itu kerana permintaannya yang tidak masuk akal.
Dia cuma berkata, “Carilah bunga merah dari rumah yang tidak mengenal “kesedihan”. Setelah kamu bertemu bunga itu, kita akan bersama-sama membuat ramuan ajaib untuk menghidupkan kembali puteramu.”
Selesai mendengar itu, wanita tersebut segera berangkat mencari kemahuan sang guru.
Dalam perjalanan, dia nampak bingung. Tak ada satu petunjuk pun tentang di mana dan bagaimana bentuk rumah itu. Hinggalah, dia tiba di depan rumah mewah.
“Mungkin, penghuni rumah itu tak pernah mengenal kesedihan,”ucap wanita itu dalam hati.
Setelah mengetuk pintu, dia berkata, “saya mencari rumah yang tidak pernah mengalami kesedihan. Inikah tempatnya ?”
Wajah sang wanita masih memperlihatkan raut bersedih. Dari dalam rumah, terlihat wajah yang tak kalah sedih.
Pemilik rumah itu menjawab, “Kamu datang ke rumah yang salah.”
Pemilik rumah itu bercerita tentang tragedi yang dialami keluarganya . Ia tak hanya kehilangan seorang anak, tapi juga suami dan kedua orangtuanya kerana kemalangan. Si wanita berasa amat kecewa.
Namun, dia menjadi terharu dengan cerita tuan rumah. Ia berfikir, “Siapa yang boleh membantu orang yang nasibnya lebih malang dari saya ini?”
Dia memutuskan untuk tinggal di sana dan menghiburkan pemilik rumah itu. Beberapa hari lamanya, dia bersama wanita pemilik rumah itu, saling bantu-membantu untuk menjalani hidup.
Beberapa minggu berlalu, wanita itu pun berasa si tuan rumah sudah kelihatan lebih baik. Lalu, ia berangkat lagi mencari rumah berikutnya. Tetapi, ke mana pun dia pergi, selalu bertemu kesedihan orang lain. Akhirnya, dia berasa bertanggungjawab untuk menghiburkan semua orang yang dikunjunginya. Hingga akhirnya, dia pun melupakan misinya.Note :Kita belajar makna cinta dari seorang ibu yang menyusui anaknya dalam dukungan. Kedua belah tangannya sibuk membetulkan selimut si bayi. Dalam dadanya tiada sesuatu selain ketulusan memberi atas nama cinta.
Kita belajar makna cinta dari seorang ayah yang membawa pulang sekarung padi dan sejag air setelah seharian berpenat-lelah di sawah. Dalam dadanya, tiada sesuatu selain kegembiraan memberi atas nama cinta.
Kerana cinta bukan hanya sekadar pelukan hangat, belaian lembut, atau kata-kata penuh romantis. Kita belajar apa itu cinta dari apa pun yang ada di muka bumi. Dari cahaya matahari, dari sepasang merpati, dari sujud dan tengadah doa. Dari apapun!
Pada semua kelahiran yang bersambut dengan cinta, hingga kematian dalam cinta, kita dalam hidup ini, tiada lain selain mewujudkan cinta.
Kerana itu, tiada yang boleh kita lakukan selain atas nama cinta kita yang teragung: cinta buat Yang Maha Agung, Allah SWT.Apapun keputusan-NYA buat kita, Allah yang berbicara, yang menentukan untung-nasib kita, kerana setiap sesuatu yang menyedihkan itu ada hikmah-Nya.

KUMPULAN KATA - KATA BIJAK KEHIDUPAN DAN CINTA


Cinta tidak pernah meminta, ia sentiasa memberi, cinta membawa penderitaan, tetapi tidak pernah berdendam, tak pernah membalas dendam. Di mana ada cinta di situ ada kehidupan; manakala kebencian membawa kepada kemusnahan.~ Mahatma Ghandi


Tuhan memberi kita dua kaki untuk berjalan, dua tangan untuk memegang, dua telinga untuk mendengar dan dua mata untuk melihat. Tetapi mengapa Tuhan hanya menganugerahkan sekeping hati pada kita? Karena Tuhan telah memberikan sekeping lagi hati pada seseorang untuk kita mencarinya. Itulah namanya Cinta.


Ada 2 titis air mata mengalir di sebuah sungai. Satu titis air mata tu menyapa air mata yg satu lagi,” Saya air mata seorang gadis yang mencintai seorang lelaki tetapi telah kehilangannya. Siapa kamu pula?”. Jawab titis air mata kedua tu,” Saya air mata seorang lelaki yang menyesal membiarkan seorang gadis yang mencintai saya berlalu begitu sahaja.”


Cinta sejati adalah ketika dia mencintai orang lain, dan kamu masih mampu tersenyum, sambil berkata: aku turut bahagia untukmu.


Jika kita mencintai seseorang, kita akan sentiasa mendoakannya walaupun dia tidak berada disisi kita.


Jangan sesekali mengucapkan selamat tinggal jika kamu masih mau mencoba. Jangan sesekali menyerah jika kamu masih merasa sanggup. Jangan sesekali mengatakan kamu tidak mencintainya lagi jika kamu masih tidak dapat melupakannya.


Perasaan cinta itu dimulai dari mata, sedangkan rasa suka dimulai dari telinga. Jadi jika kamu mahu berhenti menyukai seseorang, cukup dengan menutup telinga. Tapi apabila kamu Coba menutup matamu dari orang yang kamu cintai, cinta itu berubah menjadi titisan air mata dan terus tinggal dihatimu dalam jarak waktu yang cukup lama.


Cinta datang kepada orang yang masih mempunyai harapan walaupun mereka telah dikecewakan. Kepada mereka yang masih percaya, walaupun mereka telah dikhianati. Kepada mereka yang masih ingin mencintai, walaupun mereka telah disakiti sebelumnya dan kepada mereka yang mempunyai keberanian dan keyakinan untuk membangunkan kembali kepercayaan.


Jangan simpan kata-kata cinta pada orang yang tersayang sehingga dia meninggal dunia , lantaran akhirnya kamu terpaksa catatkan kata-kata cinta itu pada pusaranya . Sebaliknya ucapkan kata-kata cinta yang tersimpan dibenakmu itu sekarang selagi ada hayatnya.


Mungkin Tuhan menginginkan kita bertemu dan bercinta dengan orang yang salah sebelum bertemu dengan orang yang tepat, kita harus mengerti bagaimana berterima kasih atas kurniaan itu.


Cinta bukan mengajar kita lemah, tetapi membangkitkan kekuatan. Cinta bukan mengajar kita menghinakan diri, tetapi menghembuskan kegagahan. Cinta bukan melemahkan semangat, tetapi membangkitkan semangat -Hamka


Cinta dapat mengubah pahit menjadi manis, debu beralih emas, keruh menjadi bening, sakit menjadi sembuh, penjara menjadi telaga, derita menjadi nikmat, dan kemarahan menjadi rahmat.


Sungguh menyakitkan mencintai seseorang yang tidak mencintaimu, tetapi lebih menyakitkan adalah mencintai seseorang dan kamu tidak pernah memiliki keberanian untuk menyatakan cintamu kepadanya.


Hal yang menyedihkan dalam hidup adalah ketika kamu bertemu seseorang yang sangat berarti bagimu. Hanya untuk menemukan bahawa pada akhirnya menjadi tidak bererti dan kamu harus membiarkannya pergi.


Kamu tahu bahwa kamu sangat merindukan seseorang, ketika kamu memikirkannya hatimu hancur berkeping.Dan hanya dengan mendengar kata “Hai” darinya, dapat menyatukan kembali kepingan hati tersebut.
Tuhan ciptakan 100 bahagian kasih sayang. 99 disimpan disisinya dan hanya 1 bahagian diturunkan ke dunia. Dengan kasih sayang yang satu bahagian itulah, makhluk saling berkasih sayang sehingga kuda mengangkat kakinya kerana takut anaknya terpijak.
Kadangkala kamu tidak menghargai orang yang mencintai kamu sepenuh hati, sehinggalah kamu kehilangannya. Pada saat itu, tiada guna sesalan karena perginya tanpa berpatah lagi.
Jangan mencintai seseorang seperti bunga, kerana bunga mati kala musim berganti. Cintailah mereka seperti sungai, kerana sungai mengalir selamanya.
Cinta mampu melunakkan besi, menghancurkan batu, membangkitkan yang mati dan meniupkan kehidupan padanya serta membuat budak menjadi pemimpin. Inilah dasyatnya cinta !
Permulaan cinta adalah membiarkan orang yang kamu cintai menjadi dirinya sendiri, dan tidak merubahnya menjadi gambaran yang kamu inginkan. Jika tidak, kamu hanya mencintai pantulan diri sendiri yang kamu temukan di dalam dirinya.
Cinta itu adalah perasaan yang mesti ada pada tiap-tiap diri manusia, ia laksana setitis embun yang turun dari langit,bersih dan suci. Cuma tanahnyalah yang berlain-lainan menerimanya. Jika ia jatuh ke tanah yang tandus,tumbuhlah oleh kerana embun itu kedurjanaan, kedustaan, penipu, langkah serong dan lain-lain perkara yang tercela. Tetapi jika ia jatuh kepada tanah yang subur,di sana akan tumbuh kesuciaan hati, keikhlasan, setia budi pekerti yang tinggi dan lain-lain perangai yang terpuji.~ Hamka
Kata-kata cinta yang lahir hanya sekadar di bibir dan bukannya di hati mampu melumatkan seluruh jiwa raga, manakala kata-kata cinta yang lahir dari hati yang ikhlas mampu untuk mengubati segala luka di hati orang yang mendengarnya.
Kamu tidak pernah tahu bila kamu akan jatuh cinta. namun apabila sampai saatnya itu, raihlah dengan kedua tanganmu,dan jangan biarkan dia pergi dengan sejuta rasa tanda tanya dihatinya
Cinta bukanlah kata murah dan lumrah dituturkan dari mulut ke mulut tetapi cinta adalah anugerah Tuhan yang indah dan suci jika manusia dapat menilai kesuciannya.
Bukan laut namanya jika airnya tidak berombak. Bukan cinta namanya jika perasaan tidak pernah terluka. Bukan kekasih namanya jika hatinya tidak pernah merindu dan cemburu.
Bercinta memang mudah. Untuk dicintai juga memang mudah. Tapi untuk dicintai oleh orang yang kita cintai itulah yang sukar diperoleh.
Satu-satunya cara agar kita memperolehi kasih sayang, ialah jangan menuntut agar kita dicintai, tetapi mulailah memberi kasih sayang kepada orang lain tanpa mengharapkan balasan. (Dale Carnagie)
Kata – kata Mutiara (English dan Bahasa Indonesia) :
Smile is the shortest distance between two people.Senyum adalah jarak yang terdekat antara dua manusia .
Real power does not hit hard , but straight to the point.Kekuatan yang sesungguhnya tidak memukul dengan keras , tetapi tepat sasaran
You have to endure caterpillars if you want to see butterflies. (Antoine De Saint)Anda harus tahan terhadap ulat jika ingin dapat melihat kupu-kupu. (Antoine De Saint)
Only the man who is in the truth is a free man.Hanya orang yang berada dalam kebenaranlah orang yang bebas.
Every dark light is followed by a light morning.Malam yang gelap selalu diikuti pagi yang tenang.
Laughing is healthy, especially if you laugh about yourself.Tertawa itu sehat, lebih-lebih jika mentertawakan diri sendiri.
The danger of small mistakes is that those mistakes are not always small.Bahayanya kesalahan-kesalahan kecil adalah bahwa kesalahan-kesalahan itu tidak selalu kecil.Kesalahan kecil bisa mengakibatkan kesalahan yang lebih besar. Bersamaan dengan kesalahan itu, persoalannya bisa menjadi besar pula. Maka kesalahan kecil pun harus segera dibetulkan.
To be silent is the biggest art in a conversation.Sikap diam adalah seni yang terhebat dalam suatu pembicaraan.
The worst in the business world is the situation of no decision. (Napoleon).Yang terparah dalam dunia usaha adalah keadaan tidak ada keputusan. (Napoleon).
Dig a well before you become thirsty.Galilah sumur sebelum Anda merasa haus.
Good manners consist of small sacrifices.Sopan – santun yang baik yang terdiri dari pengorbanan –pengorbanan kecil.
IDEAS ARE ONLY SEEDS, TO PICK THE CROPS NEEDS PERSPIRATION.GAGASAN-GAGASAN HANYALAH BIBIT, MENUAI HASILNYA MEMBUTUHKAN KERINGAT.
LAZINESS MAKES A MAN SO SLOW THAT POV ERTY SOON OVERTAKE HIM.KEMALASAN MEMBUAT SESEORANG BEGITU LAMBAN SEHINGGA KEMISKINAN SEGERA MENYUSUL.
THOSE WHO ARE ABLE TO CONTROL THEIR RAGE CAN CONQUER THEIR MOST SERIOUS ENEMY.SIAPA YANG DAPAT MENAHAN MARAHNYA MAMPU MENGALAHKAN MUSUHNYA YANG PALING BERBAHAYA.
KNOWLEDGE AND SKILLS ARE TOOLS, THE WORKMAN IS CHARACTER.PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN ADALAH ALAT, YANG MENENTUKAN SUKSES ADALAH TABIAT.
A HEALTHY MAN HAS A HUNDRED WISHES, A SICK MAN HAS ONLY ONE.ORANG YANG SEHAT MEMPUNYAI SERATUS KEINGINAN, ORANG YANG SAKIT HANYA PUNYA SATU KEINGINAN
A MEDICAL DOCTOR MAKES ONE HEALTHY, THE NATURE CREATES THE HEALTH. (Aristoteles)SEORANG DOKTER MENYEMBUHKAN, DAN ALAM YANG MENCIPTAKAN KESEHATAN. (Aristoteles)
THE MAN WHO SAYS HE NEVER HAS TIME IS THE LAZIEST MAN.(Lichtenberg)ORANG YANG MENGATAKAN TIDAK PUNYA WAKTU ADALAH ORANG YANG PEMALAS.(Lichterberg)
POLITENESS IS THE OIL WHICH REDUCES THE FRICTION AGAINST EACH OTHER. (Demokritus).SOPAN-SANTU ADALAH IBARAT MINYAK YANG MENGURANGI GESEKAN SATU DENGAN YANG LAIN. (Demokritus).
A DROP OF INK CAN MOVE A MILLION PEOPLE TO THINK.SETETES TINTA BISA MENGGERAKAN SEJUTA MANUSIA UNTUK BERFIKIR.
WE CAN TAKE FROM OUR LIFE UP TO WHAT WE PUT TO IT.APA YANG BISA KITA DAPAT DARI KEHIDUPAN KITA TERGANTUNG DARI APA YANG KITA MASUKKAN KE SITU.
REAL POWER DOES NOT HIT HARD, BUT STRAIGHT TO THE POINT.KEKUATAN YANG SESUNGGUHNYA TIDAK MEMUKUL DENGAN KERAS, TETAPI TEPAT SASARAN
IF YOU LEAVE EVERYTHING TO YOUR GOOD LUCK, THEN YOU MAKE YOUR LIFE A LOTTERY.JIKA ANDA MENGANTUNGKAN DIRI PADA KEBERUNTUNGAN SAJA, ANDA MEMBUAT HIDUP ANDA SEPERTI LOTERE.
REAL POWER DOES NOT HIT HARD, BUT STRAIGHT TO THE POINT.KEKUATAN YANG SESUNGGUHNYA TIDAK MEMUKUL DENGAN KERAS, TETAPI TEPAT SASARAN.
BEING CAREFUL IN JUDGING AN OPINION IS A SIGN OF WISDOM.KEHATI-HATIAN DALAM MENILAI PENDAPAT ORANG ADALAH CIRI KEMATANGAN JIWA.
YOU RECOGNIZE BIRDS FROM THEIR SINGGING, YOU DO PEOPLE FROM THEIR TALKS.BURUNG DIKENAL DARI NYANYIANNYA, MANUSIA DARI KATA-KATANYA.
ONE OUNCE OF PREVENT IS EQUAL TO ONE POUND OF MEDICINE.SATU ONS PENCEGAHAN SAMA NILAINYA DENGAN SATU PON OBAT.
Komentar
»
Tak seorang pun sempurna.Mereka yang mau belajar dari kesalahan adalah bijak.Menyedihkan melihat orang berkeras bahwa mereka benar meskipun terbukti salahBila kita mengisi hati kita dengan penyesalan untuk masa lalu dan kekhawatiran untuk masa depan,kita tak memiliki hari ini untuk kita syukuri.
Pikiran yang terbuka dan mulut yang tertutup, merupakan suatu kombinasi kebahagiaan.Semakin banyak Anda berbicara tentang diri sendiri,semakin banyak pula kemungkinan untuk Anda berbohong.
Jika Anda tidak bisa menjadi orang pandai, jadilah orang yang baik.
Iri hati yang ditunjukan kepada seseorang akan melukai diri sendiri.Anda cuma bisa hidup sekali saja di dunia ini,tetapi jika anda hidup dengan benar,sekali saja sudah cukup.
Kenangan indah masa lalu hanya untuk dikenang, bukan untuk diingat-ingat.Rasa takut bukanlah untuk dinikmati,tetapi untuk dihadapi.Orang bijaksana selalu melengkapi kehidupannya dengan banyak persahabatan.
Buka mata kita lebar-lebar sebelum menikah,dan biarkan mata kita setengah terpejam sesudahnyaPersahabatan sejati layaknya kesehatan, nilainya baru kita sadari setelah kita kehilangannya
Bertemanlah dengan orang yang suka membela kebenaran.Dialah hiasan dikala kita senang dan perisai diwaktu kita susahNamun kita tidak akan pernah memiliki seorang teman,jika kita mengharapkan seseorang tanpa kesalahan.Karena semua manusia itu baik kalau kita bisa melihat kebaikannyadan menyenangkan kalau kita bisa melihat keunikannyatapi semua manusia itu akan buruk dan membosankankalau kita tidak bisa melihat keduanya.
Semulia-mulia manusia ialah siapa yang mempunyai adab,merendahkan diri ketika berkedudukan tinggi,memaafkan ketika berdaya membalas dan bersikap adil ketika kuat.
Sesungguhnya sebagian perkataan itu adayang lebih keras dari batu,lebih tajam dari tusukan jarum,lebihpahit daripada jadam dan lebih panas daripada bara.Sesungguhnya hati adalah ladang,maka tanamkanlah ia dengan perkataan yang baikkarena jika tidak tumbuh semuanya (perkataan yang tidak baik)niscaya tumbuh sebagiannya
Tidak ada simpanan yang lebih bergunadaripada ilmu.Tidak ada sesuatu yang lebih beruntung daripada adab.Tidak ada kawan yang lebih bagus daripada akal.Tidak ada benda ghaib yang lebih dekat daripada maut.
Saat bertemu teman yang dapat dipercaya, rukunlah bersamanya.Karena seumur hidup manusia, teman sejati (sahabat) tak mudah ditemukan.
Saat bertemu penolongmu,Ingat untuk berterima kasih padanya.Karena ialah yang membantu mengubah hidupmu
Saat bertemu orang yang pernah kau cintai,Tersenyumlah dengan wajar .Karena ia lah orang yang membuatmu lebih mengerti tentang cinta
Saat bertemu orang yang pernah kau benci,Sapalah dengan tersenyum.Karena ia membuatmu semakin teguh / kuat.
Saat bertemu orang yang pernah mengkhianatimu, Baik-baiklah berbincanglah dengannya.Karena jika bukan karena dia, hari ini engkau tak memahami dunia ini.
Saat bertemu orang yang tergesa-gesa meninggalkanmu,Berterima-kasihlah bahwa ia pernah ada dalam hidupmu.Karena ia adalah bagian dari nostalgiamu
Saat bertemu orang yang pernah salah-paham padamu,Gunakan saat tersebut untuk menjelaskannaya.Karena engkau mungkin hanya punya satu kesempatan itu saja untuk menjelaskan
Dan Saat engkau bertemu seseorang yang saat ini menemanimu seumur hidup (suami / istri) kita,Berterima-kasihlah sepenuhnya bahwa ia mencintaimu.Karena saat ini kalian mendapatkan kebahagiaan dan cinta sejati yang kau cari.
Bila Cinta Berbicara
Suatu ketika, seorang wanita kelihatan amat sedih. Wajahnya kusut masai. Air mukanya letih menahan tangis. Rupanya, dia baru saja kehilangan anak tercintanya untuk selama- lamanya.
Atas nasihat orang di desa, ia menemui seorang tua bijak di pinggir hutan. Mereka berkata, siapa tahu orang bijak itu dapat membantu menyelesaikan masalahnya. Kerana merasa amat cinta kepada anaknya yang telah mati itu, ia amat berharap agar dapat bertemu dengan orang bijak itu. Ditempuhlah perjalanan yang jauh dengan cepatnya.
Sesampainya disana, dia bertanya, “Guru, apakah Anda memiliki ramuan ajaib untuk mengembalikan anakku?”
Sang Guru tidak berusaha untuk berbalah atau menghalau wanita itu kerana permintaannya yang tidak masuk akal.
Dia cuma berkata, “Carilah bunga merah dari rumah yang tidak mengenal “kesedihan”. Setelah kamu bertemu bunga itu, kita akan bersama-sama membuat ramuan ajaib untuk menghidupkan kembali puteramu.”
Selesai mendengar itu, wanita tersebut segera berangkat mencari kemahuan sang guru.
Dalam perjalanan, dia nampak bingung. Tak ada satu petunjuk pun tentang di mana dan bagaimana bentuk rumah itu. Hinggalah, dia tiba di depan rumah mewah.
“Mungkin, penghuni rumah itu tak pernah mengenal kesedihan,”ucap wanita itu dalam hati.
Setelah mengetuk pintu, dia berkata, “saya mencari rumah yang tidak pernah mengalami kesedihan. Inikah tempatnya ?”
Wajah sang wanita masih memperlihatkan raut bersedih. Dari dalam rumah, terlihat wajah yang tak kalah sedih.
Pemilik rumah itu menjawab, “Kamu datang ke rumah yang salah.”
Pemilik rumah itu bercerita tentang tragedi yang dialami keluarganya . Ia tak hanya kehilangan seorang anak, tapi juga suami dan kedua orangtuanya kerana kemalangan. Si wanita berasa amat kecewa.
Namun, dia menjadi terharu dengan cerita tuan rumah. Ia berfikir, “Siapa yang boleh membantu orang yang nasibnya lebih malang dari saya ini?”
Dia memutuskan untuk tinggal di sana dan menghiburkan pemilik rumah itu. Beberapa hari lamanya, dia bersama wanita pemilik rumah itu, saling bantu-membantu untuk menjalani hidup.
Beberapa minggu berlalu, wanita itu pun berasa si tuan rumah sudah kelihatan lebih baik. Lalu, ia berangkat lagi mencari rumah berikutnya. Tetapi, ke mana pun dia pergi, selalu bertemu kesedihan orang lain. Akhirnya, dia berasa bertanggungjawab untuk menghiburkan semua orang yang dikunjunginya. Hingga akhirnya, dia pun melupakan misinya.Note :Kita belajar makna cinta dari seorang ibu yang menyusui anaknya dalam dukungan. Kedua belah tangannya sibuk membetulkan selimut si bayi. Dalam dadanya tiada sesuatu selain ketulusan memberi atas nama cinta.
Kita belajar makna cinta dari seorang ayah yang membawa pulang sekarung padi dan sejag air setelah seharian berpenat-lelah di sawah. Dalam dadanya, tiada sesuatu selain kegembiraan memberi atas nama cinta.
Kerana cinta bukan hanya sekadar pelukan hangat, belaian lembut, atau kata-kata penuh romantis. Kita belajar apa itu cinta dari apa pun yang ada di muka bumi. Dari cahaya matahari, dari sepasang merpati, dari sujud dan tengadah doa. Dari apapun!
Pada semua kelahiran yang bersambut dengan cinta, hingga kematian dalam cinta, kita dalam hidup ini, tiada lain selain mewujudkan cinta.
Kerana itu, tiada yang boleh kita lakukan selain atas nama cinta kita yang teragung: cinta buat Yang Maha Agung, Allah SWT.Apapun keputusan-NYA buat kita, Allah yang berbicara, yang menentukan untung-nasib kita, kerana setiap sesuatu yang menyedihkan itu ada hikmah-Nya.

CONTOH RPP

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Sekolah
: SMP
Mata Pelajaran: Bahasa Indonesia
Kelas /Semester: VII/1
Standar Kompetensi:

2. Mengungkapkan pengalaman dan informasi melalui kegiatan bercerita dan menyampaikan pengumuman
Kompetensi Dasar:

2.1 Mencerita­kan peng­alam­an yang paling me­nge­sankan dengan mengguna­kan pilihan kata dan kalimat efektif
Indikator:
(1) Siswa dapat mengidentifikasi pengalaman yang mengesankan
(2) Siswa dapat menentukan pengalaman yang paling mengesankan dari daftar pengalaman yang diidentifikasi
(3) Siswa dapat menyusun pokok-pokok cerita berdasarkan pengalaman yang paling mengesankan
(4) Siswa dapat menceritakan pengalaman yang paling mengesankan berdasarkan pokok-pokok cerita yang disusun dengan menggunakan pilihan kata dan kalimat efektif
Alokasi Waktu : 4 X 40 menit ( 2 pertemuan)


1. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat mencerita­kan peng­alam­an yang paling me­nge­sankan dengan mengguna­kan pilihan kata dan kalimat efektif

2. Materi Pembelajaran
Penyampaian cerita
a. Daftar pengalaman siswa
b. Cara menyampaikan cerita
c. Bercerita

3. Metode Pembelajaran
a. Pemodelan
b. Inkuiri
c. Demonstrasi

4. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama
a. Kegiatan awal
1) Siswa mencermati cerita pengalaman dari narasumber
2) Siswa dan guru bertanya jawab tentang isi cerita pengalaman
3) Siswa mengidentifikasi kebermaknaan bercerita pengalaman
b. Kegiatan Inti
1) Siswa mengidentifikasi pengalaman masing-masing
2) Siswa memilih pengalaman yang paling mengesankan
3) Siswa mendiskusikan pengalaman yang paling mengesankan untuk ditentukan sebagai bahan cerita
4) Siswa mengidentifikasi pokok-pokok pengalaman yang paling mengesankan
5) Siswa menyusun pokok-pokok pengalaman yang paling mengesankan sebagai bahan cerita
6) Siswa dan guru menyepakati format penilaian bercerita
7) Siswa berlatih menceritakan pengalaman sesuai dengan pokok-pokok pengalaman yang disusunnya.
8) Siswa menceritakan pengalaman masing-masing secara individual.
c. Kegiatan Akhir
1) Siswa dan guru melakukan refleksi

Pertemuan Kedua
Kegiatan awal
1) Siswa dan guru bertanya jawab tentang kegiatan bercerita sebelumnya
2) Siswa berkelompok sesuai dengan kegiatan sebelumnya
Kegiatan Inti
1) Siswa menceritakan pengalaman secara individu
2) Beberapa siswa lain dan guru menilai siswa yang tampil
3) Secara bergantian siswa menilai temannya yang tampil dan memberikan komentar
4) Siswa dan guru menentukan tiga pencerita terbaik
5) Tiga pencerita terbaik mendapatkan penghargaan dari guru dan teman-teman
Kegiatan Akhir
1) Siswa dan guru merangkum dan menyimpulkan cara bercerita yang baik.
2) Siswa dan guru melakukan refleksi
3) Siswa dan guru merancang pembelajaran berikutnya berdasarkan pengalaman pembelajaran saat itu

5. Sumber Belajar
a. Bagan identifikasi pengalaman
b. Gambar
c. VCD
d. Narasumber
e. Buku Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia

6. Penilaian
a. Teknik : Tes unjuk kerja.
b. Bentuk instrumen : Uji petik kerja prosedur dan produk
c. Soal /Instrumen :

1) Identifikasilah minimal tiga pengalamanmu yang paling mengesankan!
Pedoman Penskoran:
Kegiatan Skor
- Siswa menuliskan 3 pengalaman atau lebih 2
- Siswa menuliskan 1—2 pengalaman 1
- Siswa tidak menuliskan apa-apa 0


2) Tentukan satu pengalaman yang kamu anggap paling mengesankan dari daftar yang telah kamu buat untuk diceritakan!
Pedoman Penskoran:
Kegiatan Skor
- Siswa menentukan satu pengalamn yang mengesankan 1
- Siswa tidak dapat menuliskan apa-apa 0


3) Susunlah pokok-pokok cerita pengalaman yang paling mengesankan itu dengan runtut!
Pedoman Penskoran:
Kegiatan Skor
Siswa menyusun pokok-pokok cerita pengalaman yang mengesankan dengan runtut 2
Siswa menyusun pokok-pokok cerita pengalaman yang mengesankan, tapi tidak runtut 1
Siswa tidak dapat menuliskan apa-apa 0

4) Ceritakanlah secara lisan pengalaman yang mengesesankan itu berdasarkan pokok-pokok cerita yang telah kamu susun dengan pilihan kata yang tepat dan kalimat yang efektif!
Rubrik Penilaian Bercerita (perlu disepakati dulu oleh guru dan siswa)
Berilah tanda cek (Ö) pada kolom nilai 1, 2, 3, atau 4 dengan ketentuan: 1 = kurang; 2 = sedang; 3 = baik; 4 = sangat baik.

Nama siswa: ......................................
Tanggal : .....................................
Judul cerita : ....................................

No. Aspek Deskriptor
1 Kesesuaian isi
Isi cerita sesuai dengan pokok-pokok cerita yang disusun
2 Kesesuaian visualisasi
Visualisasi mendukung isi cerita
3 Pelafalan
Pelafalan kata secara jelas dan tepat
4 Jeda dan Intonasi
Pengaturan jeda, tinggi-rendah nada, keras- lemah suara, dan cepat-lambat cerita
5
Gerak/mimik
Keserasian antara ekspresi wajah, gerak, sikap, dan ucapan


Skor maksimal:
No 1) = 2
No 2) = 1
No 3) = 2
No 4) = 20
Jumlah = 25
Saat siswa melaksanakan perintah soal no 4) dia sudah harus melaksanakan soal no 1), 2), dan 3)

Penghitungan nilai akhir dalam skala 0—100 adalah sebagai berikut.

Perolehan Skor



Nilai akhir =------------------------XSkor Ideal (100)= . . .

Skor Maksimum (25)





......., ........................
Mengetahui, Guru Mata Pelajaran,
Kepala Sekolah


...................................... ......................................
NIP NIP

Panduan Pengembangan RPP




PANDUAN PENGEMBANGAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

MATA PELAJARAN
BAHASA INDONESIA

SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
DIREKTORAT JENDERAL
MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
JAKARTA, 2006



PANDUAN PENGEMBANGAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)


I. Pendahuluan

Dalam rangka mengimplementasikan pogram pembelajaran yang sudah dituangkan di dalam silabus, guru harus menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). RPP merupakan pegangan bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran baik di kelas, laboratorium, dan/atau lapangan untuk setiap Kompetensi dasar. Oleh karena itu, apa yang tertuang di dalam RPP memuat hal-hal yang langsung berkait dengan aktivitas pembelajaran dalam upaya pencapaian penguasaan suatu Kompetensi Dasar.

Dalam menyusun RPP guru harus mencantumkan Standar Kompetensi yang memayungi Kompetensi Dasar yang akan disusun dalam RPP-nya. Di dalam RPP secara rinci harus dimuat Tujuan Pembelajaran,Materi Pembelajaran, Metode Pembelajaran, Langkah-langkah Kegiatan pembelajaran, Sumber Belajar, dan Penilaian

II. Langkah-langkah Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)


A. Mencantumkan identitas
· Nama sekolah
· Mata Pelajaran
· Kelas/Semester
· Standar Kompetensi
· Kompetensi Dasar
· Indikator
· Alokasi Waktu

Catatan:
Ø RPP disusun untuk satu Kompetensi Dasar.
Ø Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator dikutip dari silabus yang disusun oleh satuan pendidikan
Ø Alokasi waktu diperhitungkan untuk pencapaian satu kompetensi dasar yang bersangkutan, yang dinyatakan dalam jam pelajaran dan banyaknya pertemuan. Oleh karena itu, waktu untuk mencapai suatu kompetensi dasar dapat diperhitungkan dalam satu atau beberapa kali pertemuan bergantung pada karakteristik kompetensi dasarnya.



B. Mencantumkan Tujuan Pembelajaran

Tujuan Pembelajaran berisi penguasaan kompetensi yang operasional yang ditargetkan/dicapai dalam rencana pelaksanaan pembelajaran. Tujuan pembelajaran dirumuskan dalam bentuk pernyataan yang operasional dari kompetensi dasar. Apabila rumusan kompetensi dasar sudah operasional, rumusan tersebutlah yang dijadikan dasar dalam merumuskan tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran dapat terdiri atas sebuah tujuan atau beberapa tujuan.

C. Mencantumkan Materi Pembelajaran

Materi pembelajaran adalah materi yang digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Materi pembelajaran dikembangkan dengan mengacu pada materi pokok yang ada dalam silabus.

D. Mencantumkan Metode Pembelajaran

Metode dapat diartikan benar-benar sebagai metode, tetapi dapat pula diartikan sebagai model atau pendekatan pembelajaran, bergantung pada karakteristik pendekatan dan/atau strategi yang dipilih.

E. Mencantumkan Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Untuk mencapai suatu kompetensi dasar harus dicantumkan langkah-langkah kegiatan setiap pertemuan. Pada dasarnya, langkah-langkah kegiatan memuat unsur kegiatan pendahuluan/pembuka, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Akan tetapi, dimungkinkan dalam seluruh rangkaian kegiatan, sesuai dengan karakteristik model yang dipilih, menggunakan urutan sintaks sesuai dengan modelnya. Oleh karena itu, kegiatan pendahuluan/pembuka, kegiatan inti, dan kegiatan penutup tidak harus ada dalam setiap pertemuan.

F. Mencantumkan Sumber Belajar

Pemilihan sumber belajar mengacu pada perumusan yang ada dalam silabus yang dikembangkan oleh satuan pendidikan. Sumber belajar mencakup sumber rujukan, lingkungan, media, narasumber, alat, dan bahan. Sumber belajar dituliskan secara lebih operasional. Misalnya, sumber belajar dalam silabus dituliskan buku referens, dalam RPP harus dicantumkan judul buku teks tersebut, pengarang, dan halaman yang diacu.




G. Mencantumkan Penilaian
Penilaian dijabarkan atas teknik penilaian, bentuk instrumen, dan instrumen yang dipakai untuk mengumpulkan data. Dalam sajiannya dapat ituangkan dalam bentuk matrik horisontal atau vertikal. Apabila penilaian menggunakan teknik tes tertulis uraian, tes unjuk kerja, dan tugas rumah yang berupa proyek harus disertai rubrik penilaian.


III. Format Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

SMP/MTs. : ...................................
Mata Pelajaran : ...................................
Kelas/Semester : ...................................
Standar Kompetensi : ...................................
Kompetensi Dasar : ...................................
Indikator : ...................................
Alokasi Waktu : ..... x 40 menit (… pertemuan)

A. Tujuan Pembelajaran
B. Materi Pembelajaran
C. Metode Pembelajaran
D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1
Pertemuan 2
dst
E. Sumber Belajar
F. Penilaian

Panduan Pengembangan Silabus SMP

PANDUAN PENGEMBANGAN SILABUS
MATA PELAJARAN Bahasa Indonesia
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
J AKARTA, 2006


I. PENDAHULUAN

Latar Belakang

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab IV Pasal 10 menyatakan bahwa Pemerintah dan Pemerintah Daerah berhak mengarahkan, membimbing, dan mengawasi penyelenggaraan pendidikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Selanjutnya, Pasal 11 Ayat (1) juga menyatakan bahwa Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib memberikan layanan dan kemudahan, serta menjamin terselenggaranya pendidikan yang bermutu bagi setiap warga negara tanpa diskriminasi. Dengan lahirnya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, wewenang Pemerintah Daerah dalam penyelenggaraan pendidikan di daerah menjadi makin besar. Lahirnya kedua undang-undang tersebut menandai sistem baru dalam penyelenggaraan pendidikan dari sistem yang cenderung sentralistik menjadi lebih desentralistik.

Kurikulum sebagai salah satu substansi pendidikan perlu didesentralisasikan terutama dalam pengembangan silabus dan pelaksanaannya yang disesuaikan dengan tuntutan kebutuhan siswa, keadaan sekolah, dan kondisi sekolah atau daerah. Dengan demikian, sekolah atau daerah memiliki cukup kewenangan untuk merancang dan menentukan materi pokok/pembelajaran, kegiatan pem- belajaran, dan penilaian hasil pembelajaran.

Banyak hal yang perlu dipersiapkan oleh daerah karena sebagian besar kebijakan yang berkaitan dengan implementasi Standar Nasional Pendidikan dilaksanakan oleh sekolah atau daerah. Sekolah harus menyusun Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan KTSP, kalender pendidikan, dan silabus dengan cara melakukan penjabaran dan penyesuaian Standar Isi yang ditetapkan dengan Permendiknas No. 22 Tahun 2006 dan Standar Kompetensi Lulusan yang ditetapkan dengan Permendiknas No. 23 Tahun 2006

Di dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan dijelaskan:
Sekolah dan komite sekolah, atau madrasah dan komite madrasah, mengembangkan kurikulum tingkat satuan pendidikan dan silabusnya berdasar­kan kerangka dasar kurikulum dan standar kompetensi lulusan di bawah supervisi Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota yang bertangung jawab terhadap pendidikan untuk TK, SMP, SMA, dan SMK, serta Departemen yang menangani urusan pemerintahan di bidang agama untuk MI, MTs, MA, dan MAK ( Pasal 17 Ayat 2).
Perencanan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanan pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar (Pasal 20).
Berdasarkan ketentuan di atas, daerah atau sekolah memiliki ruang gerak yang luas untuk melakukan modifikasi dan mengembangkan variasi-variasi penyelengaraan pendidikan yang sesuai dengan keadaan, potensi, dan kebutuhan daerah, serta kondisi siswa. Untuk keperluan di atas, perlu adanya panduan pengembangan silabus untuk setiap mata pelajaran, agar daerah atau sekolah tidak mengalami kesulitan.

B. Karakteristik Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Penyusunan silabus mata pelajaran bahasa Indonesia harus memperhatikan hakikat bahasa dan sastra sebagai sarana komunikasi dan pendekatan pembelajaran yang digunakan. Dalam hal ini ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Indonesia mencakup kemampuan berbahasa dan kemampuan bersastra yang meliputi aspek: medengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat aspek itu merupakan aspek yang terintegrasi dalam pembelajaran walaupun dalam penyajian silabus keempat aspek itu masih dapat dipisahkan.
Selain itu, dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan BAB V Standar Kompetensi Lulusan Pasal 25 Ayat (3) dijelaskan bahwa kompetensi lulusan untuk mata pelajaran bahasa (termasuk Bahasa Indonesia) menekankan pada kemampuan membaca dan menulis yang sesuai dengan jenjang pendidikan. Dalam hal membaca, pada akhir pendidikan di SMP/MTs, peserta didik diharapkan telah membaca sekurang-kurangnya sembilan (9) buku sastra dan tiga (3) buku nonsastra.
Pada sisi lain, bahasa Indonesia merupakan sarana komu­ni­kasi dan sastra me­rupakan salah satu hasil budaya yang menggunakan bahasa sebagai sarana kreativitas. Sementara itu, bahasa dan sastra Indonesia se­harusnya diajarkan kepada sis­wa melalui pendekatan yang sesuai de­ngan hakikat dan fungsinya. Pendekatan pembelajaran bahasa yang mene­kan­kan aspek ki­nerja atau keterampilan berbahasa dan fungsi bahasa adalah pen­dekatan ko­mu­nikatif, sedangkan pendekatan pembelajaran sastra yang me­ne­kankan apresiasi sastra adalah pendekatan apresiatif.
Dalam kehidupan sehari-hari, fungsi utama bahasa adalah sarana komunikasi. Bahasa dipergunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antarpenutur untuk berbagai keperluan dan situasi pemakaian. Untuk itu, orang tidak akan berpikir tentang sistem bahasa, tetapi berpikir bagaimana menggunakan bahasa ini secara tepat sesuai dengan kontek dan situasi. Jadi, secara pragmatis bahasa lebih merupakan suatu bentuk kinerja dan performansi daripada sebuah sistem ilmu. Pandangan ini membawa konsekuensi bahwa pembelajaran bahasa harus­lah lebih menekankan fungsi bahasa sebagai alat komunikasi daripada pembel­ajaran tentang sistem bahasa.
Sementara itu, sastra adalah satu bentuk sistem tanda karya seni yang menggunakan media bahasa. Sastra ada untuk dibaca, dinikmati, dan dipahami, serta dimanfaatkan, yang antara lain untuk mengembangkan wawasan kehidupan. Jadi, pem­belajaran sas­­­­tra seharusnya ditekankan pada kenyataan bahwa sastra merupakan salah satu bentuk seni yang dapat diapresiasi. Oleh karena itu, pembelajaran sas­tra haruslah bersifat apresiatif. Sebagai konsekuensinya, pengembangan materi, teknik, tujuan, dan arah pembelajaran sastra haruslah le­bih me­nekankan kegiatan pembelajaran yang bersifat apresiatif.


Karakteristik Peserta Didik

Peserta didik adalah manusia dengan segala fitrahnya. Mereka mempunyai perasaan dan pikiran serta keinginan atau aspirasi. Mereka mempunyai kebutuhan dasar yang perlu dipenuhi (pangan, sandang, papan), kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan untuk mendapatkan pengakuan, dan kebutuhan untuk mengaktualisasi dirinya (menjadi dirinya sendiri sesuai dengan potensinya).

Dalam tahap perkembangannya, siswa SMP berada pada tahap periode perkembangan yang sangat pesat dari segala aspek. Berikut ini disajikan perkembangan yang sangat erat kaitannya dengan pembelajaran, yaitu perkembangan aspek kognitif, psikomotor, dan afektif.

1. Perkembangan Aspek Kognitif

Menurut Piaget (1970), periode yang dimulai pada usia 12 tahun, yaitu yang lebih kurang sama dengan usia siswa SMP, merupakan ‘period of formal operation’. Pada usia ini, yang berkembang pada siswa adalah kemampuan berpikir secara simbolis dan bisa memahami sesuatu secara bermakna (meaningfully) tanpa memerlukan objek yang konkret, bahkan objek yang visual. Siswa telah memahami hal-hal yang bersifat imajinatif. Implikasinya dalam pembelajaran bahasa Indonesia bahwa belajar akan bermakna apabila input (materi pelajaran) sesuai dengan minat dan bakat siswa. Pembelajaran bahasa Indonesia akan berhasil apabila penyusun silabus dan guru mampu menyesuaikan tingkat kesulitan dan variasi input dengan harapan serta karakteristik siswa sehingga motivasi belajar mereka berada pada tingkat maksimal.

Pada tahap perkembangan ini juga berkembang ketujuh kecerdasan dalam Multiple Intelligences yang dikemukakan oleh Gardner (1993), yaitu: (1) kecerdasan linguistik (kemampuan berbahasa yang fungsional), (2) kecerdasan logis-matematis (kemampuan berpikir runtut), (3) kecerdasan musikal (kemampuan menangkap dan menciptakan pola nada dan irama), (4) kecerdasan spasial (kemampuan membentuk imaji mental tentang realitas), (5) kecerdasan kinestetik-ragawi (kemampuan menghasilkan gerakan motorik yang halus), (6) kecerdasan intra-pribadi (kemampuan untuk mengenal diri sendiri dan mengembangkan jati diri), (7) kecerdasan antarpribadi (kemampuan memahami orang lain). Ketujuh macam kecerdasan ini sesuai dengan karakteristik keilmuan bahasa Indonesia, dan akan dapat berkembang pesat apabila dapat diman­faatkan oleh guru bahasa Indonesia untuk berlatih mengeksplorasi gejala alam, baik gejala kebendaan maupun gejala kejadian/peristiwa guna membangun konsep bahasa Indonesia.

2. Perkembangan Aspek Psikomotor

Aspek psikomotor merupakan salah satu aspek yang penting untuk diketahui oleh guru. Perkembangan aspek psikomotor juga melalui beberapa tahap. Tahap-tahap tersebut di antaranya:

a. Tahap kognitif

Tahap ini ditandai dengan adanya gerakan-gerakan yang kaku dan lambat. Hal ini terjadi karena siswa masih dalam taraf belajar untuk mengendalikan gerakan-gerakannya. Dia harus berpikir sebelum melakukan suatu gerakan. Pada tahap ini siswa sering membuat kesalahan dan kadang-kadang terjadi tingkat frustasi yang tinggi.

b. Tahap asosiatif

Pada tahap ini, seorang siswa membutuhkan waktu yang lebih pendek untuk memikirkan tentang gerakan-gerakannya. Dia mulai dapat mengasosiasikan gerakan yang sedang dipelajarinya dengan gerakan yang sudah dikenal. Tahap ini masih dalam tahap pertengahan dalam perkembangan psikomotor. Oleh karena itu, gerakan-gerakan pada tahap ini belum merupakan gerakan-gerakan yang sifatnya otomatis. Pada tahap ini, seorang siswa masih menggunakan pikirannya untuk melakukan suatu gerakan, tetapi waktu yang diperlukan untuk berpikir lebih sedikit dibanding pada waktu dia berada pada tahap kognitif. Karena waktu yang diperlukan untuk berpikir lebih pendek, gerakan-gerakannya sudah mulai tidak kaku.

c. Tahap otonomi

Pada tahap ini, seorang siswa telah mencapai tingkat autonomi yang tinggi. Proses belajarnya sudah hampir lengkap meskipun dia tetap dapat memperbaiki gerakan-gerakan yang dipelajarinya. Tahap ini disebut tahap autonomi karena siswa sudah tidak memerlukan kehadiran instruktur untuk melakukan gerakan-gerakan. Pada tahap ini, gerakan-gerakan telah dilakukan secara spontan sehingga gerakan-gerakan yang dilakukan juga tidak mengharuskan pembelajar untuk memikirkan tentang gerakannya.

3. Perkembangan Aspek Afektif

Keberhasilan proses pembelajaran bahasa Indonesia juga ditentukan oleh pemahaman tentang perkembangan aspek afektif siswa. Ranah afektif tersebut mencakup emosi atau perasaan yang dimiliki oleh setiap peserta didik. Bloom (Brown, 2000) memberikan definisi tentang ranah afektif yang terbagi atas lima tataran afektif yang implikasinya dalam siswa SMP lebih kurang sebagai berikut: (1) sadar akan situasi, fenomena, masyarakat, dan objek di sekitar; (2) responsif terhadap stimulus-stimulus yang ada di lingkungan mereka; (3) bisa menilai; (4) sudah mulai bisa mengorganisir nilai-nilai dalam suatu sistem, dan menentukan hubungan di antara nilai-nilai yang ada; (5) sudah mulai memiliki karakteristik dan mengetahui karakteristik tersebut dalam bentuk sistem nilai.

Pemahaman terhadap apa yang dirasakan dan direspons, dan apa yang diyakini serta diapresiasi merupakan suatu hal yang sangat penting dalam teori pemerolehan bahasa kedua seperti halnya bahasa Indonesia. Faktor pribadi yang lebih spesifik dalam tingkah laku siswa yang sangat penting dalam penguasaan berbagai materi pembelajaran, yang meliputi:
a. Self-esteem, yaitu penghargaan yang diberikan seseorang kepada dirinya sendiri.
b. Inhibition, yaitu sikap mempertahankan diri atau melindungi ego.
c. Anxiety (kecemasan), yang meliputi rasa frustrasi, khawatir, tegang, dan sebagainya.
d. Motivasi, yaitu dorongan untuk melakukan suatu kegiatan.
e. Risk-taking, yaitu keberanian mengambil resiko.
f. Empati, yaitu sifat yang berkaitan dengan pelibatan diri individu pada perasaan orang lain.

II. PENGERTIAN, PRINSIP, DAN TAHAP-TAHAP PENGEMBANGAN SILABUS

A. Pengertian Silabus

Silabus disusun berdasarkan Standar Isi, yang di dalamnya berisikan Identitas Mata Pelajaran, Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD), Materi Pokok/Pembelajaran, Kegiatan Pembelajaran, Indikator, Penilaian, Alokasi Waktu, dan Sumber Belajar. Dengan demikian, silabus pada dasarnya menjawab permasalahan-permasalahan sebagai berikut.
Kompetensi apa saja yang harus dicapai siswa sesuai dengan yang dirumuskan oleh Standar Isi (Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar).
Materi Pokok/Pembelajaran apa saja yang perlu dibahas dan dipelajari peserta didik untuk mencapai Standar Isi.
Kegiatan Pembelajaran apa saja yang seharusnya diskenariokan oleh guru sehingga peserta didik mampu berinteraksi dengan sumber-sumber belajar.
Indikator apa saja yang harus dirumuskan untuk mengetahui ketercapaian KD dan SK.
Bagaimanakah cara mengetahui ketercapaian kompetensi berdasarkan Indikator sebagai acuan dalam menentukan jenis dan aspek yang akan dinilai.
Berapa lama waktu yang diperlukan untuk mencapai Standar Isi tertentu.
Sumber Belajar apa yang dapat diberdayakan untuk mencapai Standar Isi tertentu.

B. Pengembang Silabus

Pengembangan silabus dapat dilakukan oleh para guru secara mandiri atau berkelompok dalam sebuah sekolah atau beberapa sekolah, kelompok Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), dan Dinas Pendidikan.

1. Sekolah dan Komite Sekolah

Pengembang silabus adalah sekolah bersama komite sekolah. Untuk menghasilkan silabus yang bermutu, sekolah bersama komite sekolah dapat meminta bimbingan teknis dari perguruan tinggi, LPMP, dan lembaga terkait seperti Balitbang Depdiknas.

2. Kelompok Sekolah

Apabila guru kelas atau guru mata pelajaran karena sesuatu hal belum dapat melaksanakan pengembangan silabus secara mandiri, maka pihak sekolah dapat mengusahakan untuk membentuk kelompok guru kelas atau guru mata pelajaran untuk mengembangkan silabus yang akan dipergunakan oleh sekolah tersebut

3. Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP)

Beberapa sekolah dan atau sekolah-sekolah dalam sebuah yayasan dapat bergabung untuk menyusun silabus. Hal ini dimungkinkan sebab sekolah dan komite sekolah karena sesuatu hal belum dapat melaksanakan penyusunan silabus. Kelompok sekolah ini juga dapat meminta bimbingan teknis dari perguruan tinggi, LPMP, dan lembaga terkait seperti Balitbang Depdiknas dalam menyusun silabus.

4 Dinas Pendidikan

Dinas pendidikan setempat dapat memfasilitasi penyusunan silabus dengan membentuk sebuah tim yang terdiri dari para guru yang berpengalaman di bidangnya masing-masing.

Dalam pengembangan silabus ini sekolah, kelompok kerja guru, atau dinas pendidikan dapat meminta bimbingan teknis dari perguruan tinggi, LPMP, atau unit utama terkait yang ada di Departemen Pendidikan Nasional
C. Prinsip Pengembangan Silabus

Ilmiah: keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus harus benar dan dapat dipertangungjawabkan secara keilmuan.

Relevan: cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran, dan urutan penyajian materi dalam silabus sesuai dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual, sosial, emosional, dan spiritual peserta didik.

Sistematis: komponen-komponen silabus saling berhubungan secara fungsional dalam mencapai kompetensi.

Konsisten: ada hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara kompetensi dasar, indikator, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, sumber belajar, dan sistem penilaian.

Memadai: cakupan indikator, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, sumber belajar, dan sistem penilaian cukup untuk menunjang pencapain kompetensi dasar.

Aktual dan Kontekstual: cakupan indikator, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan sistem penilaian memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi, dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata, dan peristiwa yang terjadi.

Fleksibel: keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi variasi peserta didik, pendidikan, serta dinamika perubahan yang terjadi di sekolah dan tuntutan masyarakat. Sementara itu, materi ajar ditentukan berdasarkan dan atau memperhatikan kultur daerah masing-masing. Hal ini dimaksudkan agar kehidupan peserta didik tidak tercerabut dari lingkungannya.

Menyeluruh: komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi (kognitif, afektif, psikomotor).

D. Tahap-tahap Pengembangan Silabus

1. Perencanaan: tim yang ditugasi untuk menyusun silabus terlebih dahulu perlu mengumpulkan informasi dan mempersiapkan kepustakaan atau referensi yang sesuai untuk mengembangkan silabus. Pencarian informasi dapat dilakukan dengan memanfaatkan perangkat teknologi dan informasi seperti multimedia dan internet.

2. Pelaksanaan: dalam melaksanakan penyusunan silabus, penyusun silabus perlu memahami semua perangkat yang berhubungan dengan penyusunan silabus, seperti Standar Isi yang berhubungan dengan mata pelajaran yang bersangkutan dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.
3. Perbaikan: buram silabus perlu dikaji ulang sebelum digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Pengkajian dapat melibatkan para spesialis kurikulum, ahli mata pelajaran, ahli didaktik-metodik, ahli penilaian, psikolog, guru/instruktur, kepala sekolah, pengawas, staf profesional dinas pendidikan, perwakilan orang tua siswa, dan siswa itu sendiri.

4. Pemantapan: masukan dari pengkajian ulang dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk memperbaiki buram awal. Apabila telah memenuhi kriteria, rancangan silabus dapat segera disampaikan kepada Kepala Dinas Pendidikan dan pihak-pihak yang berkepentingan lainnya.

5. Penilaian silabus: penilaian pelaksanaan silabus perlu dilakukan secara berkala dengan mengunakaan model-model penilaian kurikulum.

III. KOMPONEN DAN LANGKAH-LANGKAH PENGEMBANGAN SILABUS

A. Komponen silabus

Silabus memuat sekurang-kurangnya komponen-komponen berikut ini.
1. Identitas Silabus
2. Standar Kompetensi
3. Kompetensi Dasar
4. Materi Pokok/Pembelajaran
5. Kegiatan Pembelajaran
6. Indikator
7. Penilaian
8. Alokasi Waktu
9. Sumber Belajar

Komponen-komponen silabus di atas, selanjutnya dapat disajikan dalam contoh format silabus secara horisontal atau vertikal sebagai berikut.

Format 1: Horizontal
SILABUS

Sekolah : SMP
Mata Pelajaran : ........
Kelas/Semester : .......

Standar Kompetensi : ...........



Kompetensi Dasar:
MateriPokok/Pembelajaran:
Pengalaman Belajar :
Indikator :

Penilaian:
Alokasi:
Waktu:
Sumber Belajar:
Teknik ;
Bentuk Instrumen:
Contoh Instrumen:

Format 2: Vertikal
SILABUS

Nama Sekolah :....................................
Mata Pelajaran :....................................
Kelas/Semester :....................................

1. Standar Kompetensi : .......................

2. Kompetensi Dasar : .......................

3. Materi Pokok/Pembelajaran : .......................

4. Kegiatan Pembelajaran : .......................

5. Indikator : .......................

6. Penilaian : .......................

7. Alokasi Waktu : .......................

8. Sumber Belajar : .......................


Catatan:
* Kegiatan Pembelajaran: kegiatan-kegiatan yang spesifik yang dilakukan siswa, tetapi diskenariokan oleh guru untuk mencapai SK dan KD
* Alokasi waktu: termasuk alokasi penilaian yang terintegrasi dengan pembelajaran (n x 40 menit)
* Sumber belajar: buku teks, alat, bahan, nara sumber,atau lainnya.

B. Langkah-langkah Pengembangan Silabus

1. Mengisi Identitas Silabus

Identitas terdiri dari nama sekolah, mata pelajaran, kelas dan semester. Identitas silabus ditulis di atas matriks silabus.

2. Menuliskan Standar Kompetensi

Standar Kompetensi adalah kualifikasi kemampuan peserta didik yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diharapkan dicapai pada mata pelajaran tertentu. Standar Kompetensi diambil dari Standar Isi (Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar) Mata Pelajaran.
Sebelum menuliskan Standar Kompetensi, penyusun terlebih dahulu mengkaji Standar Isi mata pelajaran dengan memperhatikan hal-hal berikut:
a. urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan/atau SK dan KD;
b. keterkaitan antarstandar kompetensi dan kompetensi dasar dalam mata pelajaran;
c. keterkaitan standar kompetensi dan kompetensi dasar antarmata pelajaran.
Standar Kompetensi dituliskan di atas matriks silabus di bawah tulisan semester.

3. Menuliskan Kompetensi Dasar

Kompetensi Dasar merupakan sejumlah kemampuan minimal yang harus dimiliki peserta didik dalam rangka menguasai SK mata pelajaran tertentu. Kompetensi dasar dipilih dari yang tercantum dalam Standar Isi.
Sebelum menentukan atau memilih Kompetensi Dasar, penyusun terlebih dahulu mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
a. urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan/atau tingkat kesulitan Kompetensi Dasar;
b. keterkaitan antar Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar dalam mata pelajaran; dan
c. keterkaitan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar antarmata pelajaran.

4. Menentukan Materi Pokok/Pembelajaran

Dalam menentukan materi pokok/pembelajaran harus dipertimbangkan:
a. relevansi materi pokok dengan SK dan KD;
b. tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spiritual peserta didik;
c. kebermanfaatan bagi peserta didik;
d. struktur keilmuan;
e. kedalaman dan keluasan materi;
f. relevansi dengan kebutuhan peseta didik dan tuntutan lingkungan; dan
g. alokasi waktu.

Selain itu, harus diperhatikan hal-hal berikut:
a. kesahihan (validity): materi memang benar-benar teruji kebenaran dan kesahihannya;
b. tingkat kepentingan (significance): materi yang diajarkan memang benar-benar diperlukan oleh siswa diperlukan oleh siswa;
c. kebermanfaatan (utility): materi tersebut memberikan dasar-dasar pengetahuan dan keterampilan pada jenjang berikutnya;
d. layak dipelajari (learnability): materi layak dipelajari baik dari aspek tingkat kesulitan maupun aspek pemanfaatan bahan ajar dan kondisi setempat;
e. menarik minat (interest): materinya menarik minat siswa dan memotivasinya untuk mempelajari lebih lanjut.

5. Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antarpeserta didik, peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian kompetensi dasar. Kegiatan pembelajaran yang dimaksud dapat diwujudkan melalui penggunaan pendekatan pembelajaran yang bervariasi dan berpusat pada peserta didik. Kegiatan pembelajaran memuat kecakapan hidup yang perlu dikuasai peserta didik.

Kriteria dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran sebagai berikut.
a. Kegiatan pembelajaran disusun bertujuan untuk memberikan bantuan kepada para pendidik, khususnya guru agar mereka dapat bekerja dan melaksanakan proses pembelajaran secara profesional sesuai dengan tuntutan kurikulum.
b. Kegiatan pembelajaran disusun berdasarkan atas satu tuntutan kompetensi dasar secara utuh.
c. Kegiatan pembelajaran memuat rangkaian kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa secara berurutan untuk mencapai kompetensi dasar.
d. Kegiatan pembelajaran berpusat pada siswa (student-centered). Guru harus selalu berpikir kegiatan apa yang bisa dilakukan agar siswa memiliki kompetensi yang telah ditetapkan.
e. Materi kegiatan pembelajaran dapat berupa pengetahuan, sikap, dan keterampilan.
f. Perumusan kegiatan pembelajaran harus jelas memuat materi yang harus dikuasai untuk mencapai Kompetensi Dasar.
g. Penentuan urutan langkah pembelajaran sangat penting artinya bagi KD-KD yang memerlukan prasyarat tertentu.
h. Pembelajaran bersifat spiral (terjadi pengulangan-pengulangan pembelajaran materi tertentu).
i. Rumusan pernyataan dalam Kegiatan Pembelajaran minimal mengandung dua unsur penciri yang mencerminkan pengelolaan kegiatan pembeljaran siswa, yaitu kegiatan (siswa dan guru) dan objek belajar.

Pemilihan kegiatan pembelajaran mempertimbangkan hal-hal sebagai
berikut:
a. memberikan peluang kepada siswa untuk mencari, mengolah, mengelola, dan menemukan sendiri pengetahuan di bawah bimbingan guru;
b. mencerminkan ciri khas mata pelajaran dalam pengembangan kemampuan peserta didik;
c. disesuaikan dengan kemampuan siswa, sumber belajar, dan sarana yang tersedia;
d. bervariasi dengan mengombinasikan kegiatan individu/perorangan, berpasangan, kelompok, dan klasikal; serta
e. memperhatikan pelayanan terhadap perbedaan individual siswa seperti: bakat, minat, kemampuan, latar belakang keluarga, sosial-ekomomi, dan budaya, serta masalah khusus yang dihadapi siswa yang bersangkutan.

6. Merumuskan Indikator

Untuk mengembangkan instrumen penilaian, terlebih dahulu diperhatikan indikator. Oleh karena itu, di dalam penentuan indikator diperlukan kriteria-kriteria berikut ini.
Kriteria indikator sebagai berikut.
a. Sesuai tingkat perkembangan berpikir siswa.
b. Berkaitan dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar.
c. Memperhatikan aspek manfaat dalam kehidupan sehari-hari (life skills).
d. Harus dapat menunjukkan pencapaian hasil belajar siswa secara utuh (kognitif, afektif, dan psikomotor).
e. Memperhatikan sumber-sumber belajar yang relevan.
f. Dapat diukur/dapat dikuantifikasikan/dapat diamati.
g. Menggunakan kata kerja operasional yang dapat diukur.

7. Penilaian

Penilaian pencapaian kompetensi dasar peserta didik dilakukan berdasarkan indikator. Di dalam kegiatan penilaian ini terdapat tiga komponen penting, yang meliputi: (a) teknik penilaian, (b) bentuk instrumen, dan (c) contoh instrumen.

a. Teknik Penilaian

Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis dan menafsirkan proses dan hasil belajar siswa yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan untuk menentukan tingkat keberhasilan pencapaian kompetensi yang telah ditentukan. Adapun yang dimaksud dengan teknik penilaian adalah cara-cara yang ditempuh untuk memperoleh informasi mengenai proses dan produk yang dihasilkan pembelajaran yang dilakukan oleh peserta didik.

Ada beberapa teknik yang dapat dilakukan dalam rangka penilaian ini, yang secara garis besar dapat dikategorikan sebagai teknik tes dan teknik nontes.Teknik tes merupakan cara untuk memperoleh informasi melalui pertanyaan yang memerlukan jawaban betul atau salah, sedangkan teknik nontes adalah suatu cara untuk memperoleh informasi melalui pertanyaan yang tidak memerlukan jawaban betul atau salah.


Dalam melaksanakan penilaian, penyusun silabus perlu memperhatikan prinsip-prinsip berikut ini.
1) Pemilihan jenis penilaian harus disertai dengan aspek-aspek yang akan dinilai sehingga memudahkan dalam penyusunan soal.
2) Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian indikator.
3) Penilaian menggunakan acuan kriteria; yaitu berdasarkan apa yang bisa dilakukan siswa setelah siswa mengikuti proses pembelajaran, dan bukan untuk menentukan posisi seseorang terhadap kelompoknya.
4) Sistem yang direncanakan adalah sistem penilaian yang berkelanjutan. Berkelanjutan dalam arti semua indikator ditagih, kemudian hasilnya dianalisis untuk menentukan kompetensi dasar yang telah dimiliki dan yang belum, serta untuk mengetahui kesulitan siswa.
5) Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindakan perbaikan, berupa program remedi. Apabila siswa belum menguasai suatu kompetensi dasar, ia harus mengikuti proses pembelajaran lagi, dan bila telah menguasai kompetensi dasar, ia diberi tugas pengayaan.
6) Siswa yang telah menguasai semua atau hampir semua kompetensi dasar dapat diberi tugas untuk mempelajari kompetensi dasar berikutnya.
7) Dalam sistem penilaian berkelanjutan, guru harus membuat kisi-kisi penilaian dan rancangan penilaian secara menyeluruh untuk satu semester dengan menggunakan teknik penilaian yang tepat.
8) Penilaian dilakukan untuk menyeimbangkan berbagai aspek pembelajaran: kognitif, afektif, dan psikomotor dengan menggunakan berbagai model penilaian, baik formal maupun nonformal secara berkesinambungan.
9) Penilaian merupakan suatu proses pengumpulan dan penggunaan informasi tentang hasil belajar siswa dengan menerapkan prinsip berkelanjutan, bukti-bukti outentik, akurat, dan konsisten sebagai akuntabilitas publik.
10) Penilaian merupakan proses identifikasi pencapaian kompetensi dan hasil belajar yang dikemukakan melalui pernyataan yang jelas tentang standar yang harus dan telah dicapai disertai dengan peta kemajuan hasil belajar siswa.
11) Penilaian berorientasi pada Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar dan Indikator. Dengan demikian, hasilnya akan memberikan gambaran mengenai perkembangan pencapaian kompetensi.
12) Penilaian dilakukan secara berkelanjutan (direncanakan dan dilakukan terus menerus) guna mendapatkan gambaran yang utuh mengenai perkembangan penguasaan kompetensi siswa, baik sebagai efek langsung (main effect) maupun efek pengiring (nurturant effect) dari proses pembelajaran.
13) Sistem penilaian harus disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran yang ditempuh dalam proses pembelajaran. Misalnya, jika pembelajaran menggunakan pendekatan tugas observasi lapangan, penilaian harus diberikan baik pada proses (keterampilan proses) misalnya teknik wawancara maupun produk/hasil dengan melakukan observasi lapangan yang berupa informasi yang dibutuhkan.

b. Bentuk Instrumen

Bentuk instrumen yang dipilih harus sesuai dengan teknik penilaiannya. Oleh karena itu, bentuk instrumen yang dikembangkan dapat berupa bentuk instrumen yang tergolong teknik:
1) Tes tulis, dapat berupa tes esai/uraian, pilihan ganda, isian, menjodohkan, dan sebagainya.
2) Tes lisan, yaitu berbentuk daftar pertanyaan.
3) Tes unjuk kerja, dapat berupa tes identifikasi, tes simulasi, dan uji petik kerja produk, uji petik kerja prosedur, atau uji petik kerja prosedur dan produk.
4) Penugasan, seperti tugas proyek atau tugas rumah.
5) Observasi, yaitu dengan menggunakan lembar observasi.
6) Wawancara, yaitu dengan menggunakan pedoman wawancara.
7) Portofolio, dapat menggunakan dokumen pekerjaan, karya, dan atau prestasi siswa.
8) Penilaian diri dengan menggunakan lembar penilaian diri.

Sesudah penentuan instrumen tes telah dipandang tepat, selanjutnya instrumen tes itu dituliskan di dalam kolom matriks silabus yang tersedia. Berikut ini disajikan ragam teknik penilaian beserta bentuk instrumen yang dapat digunakan.

Tabel 1. Ragam Teknik Penilaian Beserta Bentuk Instrumen

Teknik
Bentuk Instrumen
· Tes tulis
· Tes isian
· Tes uraian
· Tes pilihan ganda
· Tes menjodohkan
· Dll.
· Tes lisan
· Daftar pertanyaan
· Tes unjuk kerja
· Tes identifikasi
· Tes simulasi
· Uji petik kerja produk
· Uji petik kerja prosedur
· Uji petik kerja prosedur dan produk
· Penugasan
· Tugas proyek
· Tugas rumah
· Observasi
· Lembar observasi
· Wawancara
· Pedoman wawancara
· Portofolio
· Dokumen pekerjaan, karya, dan/atau prestasi siswa
· Penilaian diri
· Lembar penilaian diri

c. Contoh Instrumen
Setelah ditetapkan bentuk instrumennya, selanjutnya dibuat contohnya. Contoh instrumen dapat dituliskan di dalam kolom matriks silabus yang tersedia. Namun, apabila dipandang hal itu menyu­lit­kan karena kolom yang tersedia tidak mencukupi, selanjutnya contoh instrumen penilaian diletakkan di dalam lampiran tersendiri.

7. Menentukan Alokasi Waktu

Alokasi waktu adalah jumlah waktu yang dibutuhkan untuk ketercapaian suatu Kompetensi Dasar tertentu, dengan memperhatikan:
a. minggu efektif per semester,
b. alokasi waktu mata pelajaran, dan
c. jumlah kompetensi per semester.

8. Menentukan Sumber Belajar

Sumber belajar merupakan segala sesuatu yang diperlukan dalam kegiatan pembelajaran, yang dapat berupa: buku teks, media cetak, media elektronika, nara sumber, lingkungan alam sekitar, dan sebagainya.

IV. PENUTUP

Contoh silabus yang terdapat di dalam Lampiran 3 bukan contoh satu-satunya di dalam pengembangan silabus yang disusun berdasarkan Standar Isi. Untuk itu, diharapkan sekolah atau daerah dapat mengembangkan sendiri bentuk silabus yang lain.
Dalam pelaksanaan pembelajaran, silabus masih harus dijabarkan lebih operasional ke dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
















DAFTAR PUSTAKA


Abdul Gafur. (1986). Desain Instruksional: Langkah Sistematis Penyusunan Pola Dasar Kegiatan Belajar-Mengajar. Sala: Tiga Serangkai.

------------------. (1987). Prinsip-prinsip Disain Pembelajaran. Jakarta: PAU UT.

------------------. (1987). Pengaruh Strategi Urutan Penyampaian, Umpan Balik,
dan Keterampilan Intelektual terhadap Hasil Belajar Konsep.
Semarang: IKIPPress.

Blundel, J. et al. (1982). Function in English, Hongkong: OUP

Brown, D.H. (2000). Principles of Language Learning and Teaching, New York: Addison Wesley Longman Inc.

Gardner, H. (1993). Multiple Intelligences: From Theory to Practice. New York: Basic Books

Gronlund, N.E. (1976). Measurement & Evaluation in Teaching. New York: Mac­millan Publishing Co., Inc.

Halliday, M.A.K. (1973) Explorations in the Functions of Language, New York: Elsevier North-Holland

John Lyons. Semantics. Sydney: Cambridge University.

Larry M.H. (1975). Phonology : Theory and Analysis. New York: RW.

Laurie Bauer. (1988). Introducing Linguistic Morfology.Bristis: Edinburgh Uni. Press.

Marsono. (1993). Fonetik. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

M. Ramlan. (1988). Morfologi Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Adi Cita.

M. Ramlan. (1988). Sintaksis Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Adi Cita.

Mukminan dkk. (2002). Pedoman Umum Pengembangan Silabus Berbasis Kompetensi Siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP). Yogyakarta: Program Pascasarjana UNY.

Nunan, D. (1989) Designing Tasks for the Communicative Classroom. Cambridge:CUP
O’Connor, J.D. (1979) Stress, Rhythm and Intonation. London: Alhambra.

Piaget, J. (1970) Science of Education and the Psychology of the Child. New York: Viking.

Richards, J.C. et al. (1996) New Interchange. Cambridge:CUP.

___________ (1985) Longman Dictionary of Applied Linguistics. Suffolk: Longman.

Romiszowski, A.J. (1981) Designing Instructional Systems. London:Nichols publishing.

Samsuri. 1975. Analisis Bahasa. Jakarta: Erlangga.

Soeparno. 1999. Dasar-dasar Linguistik. Yogyakarta: DW.

Van Ek, J.A. (1977) The Threshold Level for Modern Language Learning in Schools. London: Longman.














Lampiran 1
GLOSARIUM

Kecakapan hidup (life skill): kemampuan yang diperlukan untuk menempuh kehidupan dengan sukses, bahagia, dan secara bermartabat, misalnya: kemampuan berpikir kompleks, berkomunikasi secara efektif, membangun kerjasama, melaksanakan peran sebagai warga negara yang bertanggung jawab, kesiapan untuk terjun ke dunia kerja.
Kecukupan (adequacy): mempunyai cakupan atau ruang lingkup materi pembelajaran yang memadai untuk menunjang penguasaan Kompetensi Dasar maupun standar kompetensi.
Kompetensi dasar: kemampuan minimal dalam mata pelajaran yang harus dimiliki oleh lulusan; kemampuan minimum yang harus dapat dilakukan atau ditampilkan oleh siswa untuk standar kompetensi tertentu dari suatu mata pelajaran.
Komunikasi: interaksi atau kontak berbahasa antara pihak satu dengan pihak lain.
Konsistensi (ketaatasasan): keselarasan hubungan antarkomponen dalam silabus (Kompetensi Dasar, materi pembelajaran dan pengalaman belajar).
Kreatif: mampu menghasilkan suatu karya sastra meskipun dalam bentuk sederhana.
Materi pembelajaran: bahan ajar minimal yang harus dipelajari siswa untuk menguasai Kompetensi Dasar.
Mengoperasionalkan: menggunakan atau menerapkan berbagai unit atau sa­tuan lingual dalam kegiatan berbahasa
Pembelajaran berbasis kompetensi: pembelajaran yang mensyaratkan diru­muskannya secara jelas kompetensi yang harus dimiliki atau ditampilkan oleh siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran.
Pendekatan apresiatif: upaya menyiasati pembelajaran sastra yang berupa pemahaman, penghayatan, penghargaan, dan jika mungkin penciptaan karya sastra.
Pendekatan hierarkis: strategi pengembangan materi pembelajaran berdasar­kan penjenjangan materi pokok.
Pendekatan prosedural: strategi pengembangan materi pembelajaran berda­sarkan atas urutan penyelesaian suatu tugas pembelajaran.
Pendekatan spiral: strategi pengembangan materi pembelajaran berdasarkan lingkup lingkungan, yaitu dari lingkup lingkungan yang paling dekat de­ngan siswa menuju ke lingkup lingkungan yang lebih jauh.
Pendekatan tematik: strategi pengembangan materi pembelajaran yang bertitik tolak dari sebuah tema.
Pendekatan terjala (webbed): strategi pengembangan pelajaran, dengan meng­gunakan topik dari beberapa mata pelajaran yang relevan sebagai titik sentral, dan hubungan antara tema dengan subtema dapat digambarkan sebagai sebuah jala (webb).
Pengalaman belajar: Menunjukkan aktivitas belajar yang dilakukan siswa melalui interaksi siswa dengan objek atau sumber belajar. Pengalaman belajar dapat dipilih sesuai dengan kompetensinya, dapat diperoleh di dalam kelas dan di luar kelas. Bentuknya dapat berupa kegiatan mendemonstrasikan, mempraktikkan, mensimulasikan, mengadakan eksperimen, menganalisis, mengaplikasikan, menemukan, mengamati, meneliti, menelaah, dll., yang bukan kegiatan interaksi guru-siswa seperti mendengarkan uraian guru, berdiskusi di bawah bimbingan guru, dll.
Performansi: keterampilan dan atau kemampuan dalam menggunakan bahasa secara nyata dalam konteks berbahasa sehingga dapat diamati
Pragmatis: penggunaan bahasa yang disesuaikan dengan konteks dan situasi atau ruang serta waktu berbahasa
Premis: pernyataan yang disusun dalam rangka untuk menarik kesimpulan ber­sifat deduktif
Ranah afektif: aspek yang berkaitan dengan perasaan, emosi, sikap, derajat pe­nerimaan atau penolakan terhadap suatu objek.
Ranah kognitif: aspek yang berkaitan dengan kemampuan berpikir; kemampuan memperoleh pengetahuan; kemampuan yang berkaitan dengan peme­rolehan pengetahuan, pengenalan, pemahaman, konseptualisasi, penen­tuan, dan penalaran.
Ranah psikomotor: aspek yang berkaitan dengan kemampuan melakukan pe­kerjaan dengan melibatkan anggota badan; kemampuan yang berkaitan dengan gerak fisik.
Relevansi: keterkaitan
Sastra kontemporer: salah satu jenis karya sastra yang dihasilkan pada saat mutakhir, misalnya puisi-puisi karya Sutardji Calzoum Bachri
Satuan lingual: satuan yang bersifat kebahasaan seperti halnya fonem, morfem, kata, frase, dan sebagainya, baik dalam bentuk lisan maupun
Silabus: susunan teratur materi pembelajaran dan atau mata pelajaran tertentu pada ke­las/semester tertentu.
Standar kompetensi: kemampuan yang dapat dilakukan atau ditampilkan untuk satu mata pelajaran; kompetensi dalam mata pelajaran tertentu yang harus dimiliki oleh siswa; kemampuan yang harus dimiliki oleh lulusan dalam suatu mata pelajaran.
Standar kompetensi lulusan (SKL): kemampuan yang dibakukan/ditargetkan, dan yang dapat dilakukan atau ditampilkan oleh lu­lusan suatu jenjang pendidikan yang meliputi ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.
Standar Isi: kompetensi minimal yang harus dicapai siswa, yang terdiri dari standar kompetensi dan kompetensi dasar.
Strategi pembelajaran: dimaksudkan sebagai bentuk/pola umum kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan. Strategi pembelajaran dapat dipilih antara kegiatan tatap muka dan non tatap muka (pengalaman belajar).
Tuturan langsung: ucapan atau perkataan seseorang yang disampaikan secara langsung atau secara lisan (bahasa lisan)
Variasi kalimat: jenis-jenis kalimat berdasarkan berbagai sudut pandang, mi­salnya kalimat baku, efektif, rancu, perubahan, dan sebagainya
Wacana: satuan kebahasaan yang mengandung makna atau maksud lengkap yang kedudukannya di atas kalimat, dan bersifat abstrak.













Lampiran 2
CONTOH KATA KERJA OPERASIONAL

melafalkan
membaca
membedakan
membuat
menafsirkan
menceritakan
mendefinisikan
mendemonstrasikan
mendeskripsikan
menentukan
menerapkan
menerjemahkan
menganalisis
mengenal
mengevaluasi
menggambarkan
menggunakan
menghitung
mengidentifikasikan
mengkonstruksikan
mengucapkan
mensintesis
menunjukkan
menyelesaikan
menyimpulkan
menyusun
merumuskan